Legenda Shangri-La disebarluaskan novel karangan James Hilton berjudul ”Lost Horizon” pada tahun 30’an. Diceritakan, inilah tempat surga dunia. Tempat yang sangat tinggi dimana orang yang tinggal disitu akan merasakan aman dan damai, tempat yang sangat subur dengan pemandangan hamparan horison yang indah semata.
Lebih jauh dalam novel disebutkan bahwa Shangri-La terletak di hulu Sungai Indus, dibalik Gunung Nanga Parbat. Tempat ini ditemukan setelah ada pesawat jatuh di pegunungan tak jauh dari situ. Sampai disini legenda diliput misteri. Benarkah Shangri-La benar-benar eksis?
Untuk menelusurinya, tidak sedikit orang yang mengikuti ”petunjuk” yang ada dalam novel. Secara geografis Shangri-La berada di Pakistan Utara. Daerah pegunungan tinggi dengan tingkat elevasi 20.000 kaki yang bersuhu rendah. Tidak mudah untuk mencapai kesana. Sekedar gambaran, untuk menempuh jarak 80 km (Jakarta-Puncak) dibutuhkan waktu 8 jam perjalanan. Ditambah lagi dibeberapa bagian jalan harus ditempuh dengan berjalan kaki. Manakala musim dingin tiba, jalan atau pemukiman yang ada disitu akan terisolir oleh salju selama 4-5 bulan. Bila ini semua belum meciutkan nyali, perhatikan fakta ini. Di daerah ini, senjata api adalah hal yang lumrah untuk dimiliki dan diperdagangkan. Dari mulai AK-47 sampai senjata rakitan sendiri. Satu data statistik juga menyebutkan bahwa hampir 60% lelaki dewasa di Pakistan memiliki senjata api. Namun ini semua tidak menghalangi para ”adrenalin junkies” untuk menemukan surga dunia tersebut.
Banyak yang kecewa dan ragu dalam pencarian Shangri-La. Karena sepanjang Sungai Indus, yang ditemukan adalah daerah tandus, jauh berbeda dalam gambaran di novel dan benak para petualang. Sesuai dengan petunjuk buku, di daerah tersebut juga ditemukan bangkai pesawat yang jatuh. Saat ini di lokasi itu didirikan hotel dan motel untuk para pelancong. Picingkan mata, maka di ujung horison akan terlihat satu bangunan seperti benteng yang menjulang tinggi diatas bukit. Sesuai dengan deskripsi dari James Hilton, inilah Shangri-La. Bangunan ini adalah Biara Budha. Dulunya, bangunan ini didirikan oleh seorang seniman dari Tibet sebagai hadiah dari seorang ayah yang berpengaruh kepada putrinya yang hendak menikah. Konon katanya, bila anda masuk bangunan ini, maka anda akan merasakan kedamaian tiada tara dengan hamparan laut dan pegunungan sejauh mata memandang. Jangan lupa, penduduk daerah sini usianya bisa mencapai 100 tahun dan tetap bugar.
0 komentar:
Posting Komentar
Pertanyaan, Komentar, Kritik dan Saran? Silahkan Berkomentar di kolom bawah ini!
No Spam, No Racist, No Porn.!!