Minggu, 11 November 2012

ISL Tetap 5 Januari

Joko Driyono


Berbeda dengan Indonesian Premier League (IPL) yang kick offnya kembali mundur pada bulan Februari nanti, Indonesia Super League (ISL) tetap seperti rencana semula. Kick off ISL resmi akan dilangsungkan pada 5 Januari nanti.


"Untuk ISL kita mulai 5 Januari dan Divisi Utama 13 Januari," tegas salah satu Exco KPSI, Tony Apriliani usai rapat mereka di Hotel Garden Palace Surabaya, dini hari tadi (11/11).



Menurutnya, penentuan tanggal dimulainya kompetisi di bawah naungan PT Liga Indonesia (PT LI) tersebut sudah disetujui dalam rapat Exco KPSI tadi malam itu. "Draft manual liga sudah disetujui Exco, tinggal klub pesertanya saja yang akan ditentukan pada kongres kita nanti," sambung salah satu Exco PSSI yang dipecat itu.



Dalam kongres KPSI yang akan berlangsung pada 8-9 Desember nanti memang membahas klub-klub mana saja peserta ISL dan tentu saja lolos verifikasi. "Rumusan awal saat ini kita akan tetap berpedoman sesuai Kongres Bali dulu. Yaitu ISL 18 klub," tegasnya.



Sementara terkait Nasib Semen Padang dan Persijap Jepara juga akan diputuskan pada kongres luar biasa mereka nantinya. "Pada prinsipnya kita kembalikan pada klub-klub. Mereka kan voter dalam kongres, mereka lah yang menentukan," tegasnya.



Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT LI Joko Driyono juga mengemukakan bahwa demi menyongsong bergulirnya liga, pihaknya juga sudah menyiapkan workshop untuk sosialisasi regulasi. "Workshop kita gelar akhir November hingga Desember. Pelatih, match commisisoner, media officer, hingga pelatih akan kami beri sosialisasi," timpalnya.


(Sumber : Bola.net)
Cekidot Gans! - ISL Tetap 5 Januari

Sabtu, 03 November 2012

Tertabrak Truk, Ronaldinho Tak Luka Sedikit Pun



Insiden mengerikan baru saja dialami mantan bintang Barcelona, Ronaldinho. Pemain yang kini memperkuat Atletico Miniero ini mengalami kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan sekaligus.
Kecelakaan terjadi saat Ronaldinho hendak berangkat ke tempat latihan dengan mobil pribadinya, Rabu (1/10). Seorang pengendara mobil sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat akibat peristiwa tersebut.
Begitu pula dengan sebuah truk, yang mengalami kerusakan berat. Beruntung, para penumpangnya tak mendapat cedera serius. Pun demikian dengan Ronaldinho, yang tak mengalami luka sedikit pun.
Rekan setimnya Jo turut melintas di jalan Lagoa Santa. Alhasil, Ronaldinho pun sampai di tempat latihan dengan tepat waktu.
Besar kemungkinan, dirinya tetap merumput pada laga Atletico kontra Coritiba, Minggu (4/10). Mantan pemain terbaik dunia ini telah melesakkan tujuh gol untuk Atletico musim ini. 
(Sumber : duniasoccer)
Cekidot Gans! - Tertabrak Truk, Ronaldinho Tak Luka Sedikit Pun

Sabtu, 27 Oktober 2012

Tidak Ada Nama Alfred Riedl di Situs AFF , inilah Skuad Indonesia yang diakuai AFF


Meski dikabarkan telah mendaftarkan nama pemain-pemain untuk berlaga di AFF Suzuki Cup 2012, namun kenyataannya tim yang dibentuk oleh Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tidak terdaftar di situs ASEAN Football.

Seperti dilansir oleh situs resmi ASEAN Football Federation http://www.aseanfootball.org/ pada jum'at (26/10), tidak ada nama Alfred Riedl yang tercantum sebagai pelatih tim nasional Indonesia, melainkan nama Nilmaizar.
Sebelumnya, PSSI melalui Sekjen PSSI, Halim Mahfudz telah mendaftarkan nama 35 pemain serta ofisial timnas melalui fax langsung kepada panitia lokal AFF Suzuki Cup 2012 dan ditembuskan ke Federasi Sepak Bola ASEAN.
Berikut nama-nama ofisial serta pemain timnas Indonesia yang tercantum di situs ASEAN Football :
TEAM OFFICIALS:
1. NIL MAIZAR (HEAD COACH)
2. HABIL MARATI (TEAM MANAGER)
3. FABIO BARBOSA DE OLIEVIRA (ASSISTANT COACH)
4. HARYANTO (GOALKEEPER TRAINER)
5. LILI KURNIADI (PHYSICAL TRAINER)
6. SYARIEF ALWI MARUPEY (TEAM DOCTOR)
7. MATIAS IBIO (PHYSIOTHERAPIST)
8. BADRUDIN (KITMAN)
9. ANTHONY MAURITZS LEIWAKABESSY (SECURITY OFFICER)
10. REZHA ANGGARA RY (MEDIA OFFICER)
PLAYERS
1. SAMSIDAR GK
2. HANDI RAMDHAN DF
3. RAPHAEL GUILLERM EDUARDO MAITIMO MF
4. NOVAN SETYA SASONGKO DF
5. NOPENDI DF
6. FACHRUDDIN WAHYUDI ARYANTO DF
7. TAUFIQ MF
8. ELIE AIBOY MF
9. SAMSUL ARIF MUNIP FW
10. IRFAN HAARYS BACHDIM MF
11. HENGKI ARDILES DF
12. WAHYU TRI NUGROHO (GK)
13. WAHYU WIJIASTANTO DF
14. RASYID ASSAHID BAKRI MF
15. FIRMAN UTINA MF
16. JAJANG PALIAMA MUJIANTO MF
17. MUHAMMAD NUR ISKANDAR MF
18. BERNARDUS VALENTINUS TELAUBUN MF
19. AHMAD BUSTOMI MF
20. BAMBANG PAMUNGKAS FW
21. ANDIK VERMANSAH FW
22. ENDRA PRASETYA SUPRAPTO (GK)
23. HAMKA HAMZAH DF
24. DIEGO ROBBIE MICHIELS DF
25. CORNELES SERGIUS GEDDI MF
26. VENDRY RONALDO MOFU MF
27. PATRICH STEFANUS WANGGAI FW
28. OKTOVIANUS MANIANI MF
29. RACHMAT SYAMSUDDIN LEO FW
30. I MADE WIRAWAN (GK)
31. ARTHUR DANIEL IRAWAN FW
32. HENDRA ADI BAYAUW FW
33. TONNIE HARRY CUSELL MF
34. JHONNY RUDOLF van BEUKERING FW
35. AGUNG SUPRIYANTO FW

(Sumber : 12paz)


Cekidot Gans! - Tidak Ada Nama Alfred Riedl di Situs AFF , inilah Skuad Indonesia yang diakuai AFF

Kamis, 25 Oktober 2012

Timnas La Nyalla Tak Butuh Pemain IPL


Timnas Indonesia bentukan Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol pimpinan La Nyalla Mattalitti yang mulai TC akhir Agustus ini, hanya dihuni pemain Indonesia Super League (ISL) tanpa satupun pemain dari Indonesian Premier League (IPL)


Timnas Indonesia bentukan Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol pimpinan La Nyalla Mattalitti tidak menginginkan melibatkan satupun pamain klub yang berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL) .
Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol, La Nyalla Mattalitti menegaskan, menolak keras pemain IPL bergabung dalam timnas Indonesia bentuknya yang akan mulai TC akhir Agustus nanti. ”Dalam waktu dekat ini kami akan segera mengumumkan daftar nama punggawa timnas Indonesia, tanpa ada satupun pemain IPL ataupun timnas bentukan Djohar Arifin,” ungkapnya.
Sementara itu manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawan menyatakan, sangat mendukung dengan langkah La Nyalla untuk segera menggelar kompetisi, karena pelaku sepabola sudah tak sabar menunggu lama-lama digulirnya kompetisi ISL musim 2012/2013 ini.
“Kami berharap PSSI La Nyalla berhenti meladeni konflik dualisme organisasi, lebih baik fokus kepada prestasi melalui kompetisi ISL. Sebab, hingga kini masih belum ada tanda-tanda titik penyelesaian yang jelas,” paparnya.
Seperti dikatahui dualisme di persepakbolaan Tanah Air tidak makin sedikitpun terselesaikan, tapi justru makin berkembang, berawal dari dualisme kompetisi, organisasi, tim PON, dan yang terbaru Timnas Indonesia.
Menurut Lalu Mara, PSSI dinilai terkesan lebih memilih cenderung mengerahkan adu kekuatan dalam menyelesaikan dualisme organisasi dibanding memfokuskan kepada pelaksaanan kompetisi yang merupakan prestasi sepakbola Indonesia.

”Dengan molornya pertemuan Joint Committee (JC) yang terkesan sengaja di tunda-tunda dan tidak serius, sangat tepat langkah Ketua Umum PSSI KLB Ancol, La Nyala Mattalitti segera memerintahkan CEO PT Liga Indonesia untuk segera menggulir ISL November ini, tanpa menunggu keputusan JC yang makin tidak jelas itu, ” ungkapnya.


(Sumber : Cek Skor)
Cekidot Gans! - Timnas La Nyalla Tak Butuh Pemain IPL

Selasa, 23 Oktober 2012

Kisruh Tanpa Ujung Sepak Bola Indonesia



Perseteruan antara PSSI dan KPSI sudah sampai pada tahap memuakkan, juga tak bermutu. Bila Anda bermain di media sosial seperti Twitter, Anda bisa dengan mudah melihat perang sindiran yang dilakukan oleh mereka yang terkait dengan masing-masing organisasi.

Di media massa, perang klaim dan tuduhan pun tak pernah absen. Tentu saja, ini adalah santapan enak bagi media. Ini ranah bermain mereka yang menganggap “bad news is good news”. Yang menjadi keliru adalah pengurus yang mau meladeni semua pertanyaan wartawan tentang kisruh ini.

Tapi jangan-jangan, itu memang maunya pengurus?

Rasanya akan jauh lebih keren dan profesional bila pengurus bekerja nyata, daripada hanya berkomentar soal kisruh tanpa niat menyelesaikannya. Mungkin apa yang terlihat sekadar spin doctor — sebuah teknik memainkan dan membalikkan opini dalam sebuah perseteruan publik. Tapi itu justru mempertegas kesan bahwa mereka lebih fokus mengurus kisruh.

Makin memuakkan lagi ketika pengurus PSSI atau Badan Tim Nasional (BTN) berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang nyaris tak berisi. Di satu kesempatan, mereka bilang skuad Indonesia akan beruji tanding dengan tim negara A. Tapi di kesempatan berikutnya, mereka juga bilang batal dengan alasan yang sungguh aneh.

Ketua Umum PSSI pun demikian. Di lain kesempatan, berbicara akan adanya kunjungan pejabat AFC, tapi kemudian berucap bahwa kunjungan batal dengan alasan yang katanya hanya diketahui oleh AFC.

Ini memang penyakit lama orang sepak bola di Indonesia. Profesionalisme kerja tak terlihat. Semua terkesan serabutan. Bagaimana mungkin ketua umum sebuah organisasi berulang kali berbicara kepada pers seperti seorang juru bicara? Pun demikian ketua BTN. Ini pula yang kerap dilakukan oleh CEO Liga Indonesia.

Dan juga bagaimana mungkin pengurus organisasi melakukan jumpa (pers) di media sosial? Sungguh meringankan beban kerja wartawan.

Terkait kisruh, KPSI sebenarnya tak perlu digubris. Kelompok ini hanya organisasi tanpa bentuk dan tanpa legalitas formal dalam sebuah peta organisasi sepak bola. Membawa masalah ini sampai pada AFC juga menjadi percuma karena AFC tak punya keperluan mengurus lembaga yang tak mereka kenal.

Di mana yurisdiksi KPSI? Tidak ada! Membentuk tim kumpulan pemain terbaik (Indonesia) dari kompetisi internal (Liga Indonesia) juga tidak akan membawa mereka ke mana-mana. KPSI tidak punya jalur untuk mengirim tim ke mana pun karena nama mereka tak tercantum di FIFA, AFC, atau AFF.

Itu sebabnya tim KPSI juga hanya bisa melawan tim amatir yang baru dibentuk sehari sebelumnya dalam partai persahabatan di Australia. Tetapi menertawakan mereka justru menggambarkan betapa kita tidak mengetahui medan dan persoalan. Andai skuad Indonesia melawat ke Australia di saat yang sama, lawan yang dihadapi pun pasti tim amatir. Atau andaikan melawan tim nasional, pasti hanya yang junior.

Sebabnya, pertama, ini bukan masa kalender internasional FIFA. Kedua, klub profesional Australia baru dua pekan memulai kompetisi A-League sehingga jadwal mereka sudah penuh. Ketiga, tim nasional selayaknya tidak melawan klub. Itu sebabnya pesaing Indonesia di AFF melakukan pemanasan dengan melawan sesama tim dari ASEAN apabila bukan di kalender internasional.

Bukan melawan klub, terlebih jika tandang. Karena sesama tim ASEAN butuh pertandingan pemanasan sebelum terjun ke Piala AFF.

Bagaimana dengan para pemain? Di satu sisi, mereka tidak salah. Walau demikian di sisi lain, sejatinya para pemain juga menentukan sikap yang jelas. Jangan hanya berlindung di balik siapa yang menggaji mereka. Toh, main di ISL atau LPI sama saja karena kemacetan gaji bisa terjadi di kedua kompetisi itu.

Pemanggilan para pemain Liga Indonesia atau juga termasuk mereka yang dari klub luar negeri sebenarnya wajib dilakukan apabila untuk keperluan Piala AFF yang akan bergulir pada akhir November nanti — atau untuk partai resmi internasional lainnya.

Ini diatur oleh FIFA. Tidak satu klub pun yang boleh menolak melepas para pemainnya bila dipanggil tim nasional dalam masa itu. Namun masalahnya PSSI tak cukup punya gigi untuk memaksa karena mereka belum mengakui secara formal klub-klub Liga Super Indonesia. Sedangkan klub seperti CS Vise di Belgia, andai BTN serius dan profesional, tak akan berani menolak panggilan timnas ke Piala AFF untuk sejumlah pemainnya.

Kisruh sepak bola nasional benar-benar membuang waktu di saat sepakbola Indonesia perlu turun mesin untuk perbaikan total. Padahal PSSI punya banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Antara lain memetakan level pembinaan (piramida) Indonesia yang luas ini, menyusun kurikulum pembinaan sepak bola Indonesia, meriset dan merumuskan apa yang namanya klub amatir-profesional dan memastikan segala infrastruktur teknis dan nonteknis untuk berbagai level kompetisi.

Berbagai pekerjaan rumah itu krusial untuk prestasi sepak bola Indonesia di masa depan. Namun sayang, PSSI seperti cuek. Atau apakah mereka memang tak niat untuk memajukan sepak bola nasional seperti yang selama ini digembar-gemborkan? Mereka justru hanya berputar-putar di masalah konflik dengan organisasi yang ironisnya tanpa bentuk itu.

Atau, jangan-jangan, PSSI lebih memilih peduli dengan pelestarian batik? Jika iya, ini bisa dibilang tindakan mulia. Tapi dilakukan di tengah-tengah konflik organisasi sepakbola yang mereka alami? Sungguh sebuah pencitraan yang tidak cerdas.

(Sumber : id Olahraga Yahoo)
Cekidot Gans! - Kisruh Tanpa Ujung Sepak Bola Indonesia

PSSI Tolak Alfred Riedl Menjadi Pelatih Timnas Indonesia




Rapat Joint Committee (JC) atau Komite Gabungan yang digelar pada Senin (22/10/2012) kemarin ternyata belum menghasilkan kata sepakat. PSSI dan KPSImasih bentrok mengenai siapa yang lebih layak menjadi pelatih Timnas Indonesia, apakah Nil Maizar atau Alfred Riedl

PSSI dengan tegas menolak tawaran KPSI yang mengusulkan agar Alfred Riedl diangkat sebagai pelatih kepala timnas, sedangkan Nil Maizar selaku asistennya.

Dalam rapat Joint Committee kemarin, pihak PSSI yang mengirimkan Saleh Mukadar, Catur Agus Saptono, dan Widjajanto, sangat tidak sepakat apabila Alfred Riedl yang diangkat sebagai pelatih kepala timnas. Menurut Saleh Mukadar, hal itu melanggar hasil rapat Joint Committee sebelumnya, juga tidak sesuai dengan Statuta PSSI dan melangkahi wewenang Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
“Kami agak keberatan untuk menerima usulan itu, karena apabila kami terima, maka kami melanggar kesepakatan yang dibuat di Kuala Lumpur, statuta, dan juga melanggar otoritas dari Exco,” tukas Saleh Mukadar.
Saleh Mukadar melanjutkan, rapat kemarin sebenarnya hanya membicarakan mengenai harmonisasi timnas yang memang menjadi tugas Joint Committee. Sedangkan untuk urusan teknis timnas, Saleh Mukadar menegaskan bahwa itu merupakan wewenang PSSI sesuai yang diamanatkan oleh AFC.
“Pertemuan hari ini (kemarin) sedianya hanya membahas soal harmonisasi pemain timnas, karena berdasarkan surat keputusan Task Force AFC di Kuala Lumpur, timnas merupakan otoritas dari PSSI,” tandasnya.
Agenda rapat melebar karena KPSI meminta pembahasan yang lebih detil lagi, yakni mengenai pelatih Timnas Indonesia. Alfred Riedl pun dijagokan KPSI untuk memimpin timnas dengan didampingi oleh Nil Maizar.
”Namun, karena ada permintaan dari KPSI untuk menjadikan Alfred Riedl sebagai pelatih, maka kami coba membuka diri untuk membahas, sebatas tidak melampaui kewenangan kita,” ujar Saleh Mukadar.
PSSI menolak usulan tersebut dan menawarkan pilihan lain, yakni Nil Maizar sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, sedangkan Alfred Riedl duduk di kursi penasehat. Namun, KPSI tetap menginginkan Alfred Riedl yang melatih Timnas Indonesia.
“Tawaran yang kami berikan adalah Nil Maizar sebagai pelatih kepala dan Alfred Riedl sebagai advisor. Namun, mereka (KPSI) tetap ngotot untuk menjadikan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala, sedangkan Nil maizar sebagai asisten dengan istilah dwi tunggal,” imbuh mantan petinggi Persebaya Surabaya ini.
“Kalau kita berpatokan pada rasa nasionalisme dan tetap bersikeras menginginkan Alfred Riedl sebagai pelatih, pasti akan menemui jalan buntu,” pungkasnya.

(Sumber : Sidomi)
Cekidot Gans! - PSSI Tolak Alfred Riedl Menjadi Pelatih Timnas Indonesia

PSSI: Timnas Indonesia Tak Butuh Firman Utina!


Menanggapi penolakan Persib Bandung yang melarang Firman Utina untuk memperkuat Timnas Indonesia asuhan Nil MaizarPSSI pimpinan Djohar Arifin Husin pun bersikap keras. Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Mukadar, menegaskan, Timnas Indonesia PSSI tak butuh Firman Utina!
“Memangnya pemain hanya Firman Utina?! Bagi kami, dengan atau tanpa dia, (Timnas Indonesia PSSI) masih bisa jalan!” tukas Saleh Mukadar di Jakarta belum lama ini.
Lebih lanjut Saleh Mukadar mengatakan, jika Persib atau klub manapun melarang pemainnya bergabung dengan Timnas Indonesia PSSI, maka klub yang bersangkutan harus siap menerima hukuman. Ancaman sanksi juga akan diberlakukan bagi pemain yang dipanggil namun tak mau bergabung.
”Hanya saja, perlu jadi perhatian mengenai konsekuensi hukum jika klub tersebut tidak mengizinkan pemainnya. Konsekuensi juga berlaku bagi pemain yang menolak bergabung,” ancam Saleh Mukadar.
Saleh Mukadar mengingatkan kepada semua pihak bahwa hanya PSSI yang berhak mengelola timnas, termasuk dalam urusan memilih pemain dan menentukan pelatih. Apalagi, lanjutnya, Timnas Indonesia yang diakui adalah timnas bentukan PSSI yang dibesut oleh Nil Maizar.
“Keputusan di Kuala Lumpur kemarin sudah jelas. Timnas yang diakui itu Timnas PSSI versi Nil Maizar dan untuk perekrutan pemain, kedua kubu sudah sepakat, akan dilakukan harmonisasi. Jadi sudah jelas tidak ada alasan lagi bagi setiap klub untuk tidak mengizinkan pemainnya bergabung dengan timnas,” tandasnya.
Apa yang disampaikan oleh Saleh Mukadar mendapat dukungan dari rekannya di PSSI, yakni Bob Hippy. Koordinator Timnas Indonesia PSSI itu meminta kepada klub untuk mengizinkan pemainnya ke timnas. Jika tidak, sanksi sudah menanti.
“Aturannya sudah jelas, bagaimana hasil JC di Kuala Lumpur kemarin. Jika tidak mengizinkan, klub dan pemain terkena sanksi. Jadi saya harap setiap klub secepatnya memberikan keputusan. Soalnya waktunya sudah mepet,” kata Bob Hippy.

(Sumber : Sidomi)


Cekidot Gans! - PSSI: Timnas Indonesia Tak Butuh Firman Utina!

Timnas Indonesia: Pemain IPL Tak Takut Bersaing dengan Pemain ISL


Demi bersatunya Timnas Indonesia, pemain dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) menyatakan tidak takut bersaing dengan para pemain dariIndonesia Super League (ISL) untuk memperebutkan posisi di skuat Garuda. Hal itu ditandaskan oleh Samsul Arif, penyerang Persibo Bojonegoro yang sekaligus andalan di lini depan Timnas Indonesia PSSI asuhan Nil Maizar.
Tak hanya pemain ISL saja yang gerah dengan adanya dualisme timnas. Pemain IPL pun juga menyatakan hal yang sama. Samsul Arif sebagai salah seorang pemain timnas yang berasal dari klub IPL menginginkan agar Timnas Indonesia kembali satu. Baginya, tidak masalah jika harus berkompetisi dengan para pemain dari ISL.
“Selama itu bagus untuk kepentingan timnas, saya sangat bersyukur. Adawin-win solution, daripada ribut-ribut terus,” kata Samsul Arif, Senin (22/10/2012).
Selama ini, Timnas Indonesia bentukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin, baik timnas senior asuhan Nil Maizar maupun timnas Garuda Muda yang ditukangi Aji Santoso dan Widodo C. Putro, dianggap kurang berkualitas karena hanya dihuni oleh para pemain IPL.
Sedangkan para pemain terbaik ISL yang memperkuat Timnas Indonesia versi KPSI asuhan Alfred Riedl djnilai lebih mumpuni dan lebih layak membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
Menyikapi hal itu, Samsul Arif menyatakan siap bersaing dengan para pemain ISL untuk memperebutkan posisi di timnas. Bahkan, demi kejayaan Timnas Indonesia, Samsul Arif tidak patah arang apabila dirinya hanya menjadi cadangan di skuat tim Merah-Putih.
”Demi Indonesia, tak masalah harus bersaing dengan pemain ISL. Semua tergantung pelatih, karena saya terbiasa berkompetisi, jadi tidak masalah!” tandas Samsul Arif.
“Kalau nanti saya justru hanya menjadi pemain cadangan tidak masalah. Yang penting kami bersatu dan berbenah diri. Bersiap untuk Piala AFF,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pemain timnas asal IPL lainnya, yakni Taufiq. Gelandang lincah milik Persebaya Surabaya ini juga menegaskan tidak gentar jika harus bersaing dengan pemain ISL. Baginya, penyatuan Timnas Indonesia adalah hal yang paling utama.
“Yang penting timnas bersatu. Saya di sini fokus bekerja dan latihan untuk Piala AFF demi Merah Putih. Tidak masalah harus bersaing, yang penting profesional!” tekad Taufiq.
(Sumber : Sidomi)


Cekidot Gans! - Timnas Indonesia: Pemain IPL Tak Takut Bersaing dengan Pemain ISL

Senin, 22 Oktober 2012

Timnas Indonesia Bersatu, Mitra Kukar Setuju, Tapi…



Wacana penyatuan Timnas Indonesia kembali mendapat dukungan. Kali iniMitra Kukar, klub peserta Indonesia Super League (ISL) asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menyatakan setuju bila timnas disatukandan tidak ada lagi dualisme. Namun, Mitra Kukar mengajukan syarat. Apakah itu?
Seperti halnya klub-klub ISL lainnya, Mitra Kukar meminta agar penyatuan Timnas Indonesia dilakukan lewat mediasi Joint Committee (JC) atau Komite Gabungan seperti yang telah dirumuskan dalam rapat kedua JC di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 20 September 2012 silam.
Salah satu hasil rapat tersebut menyatakan bahwa Timnas Indonesia memang berada di bawah pengelolaan PSSI, namun JC tetap harus dilibatkan dalam harmonisasi penyatuan timnas, antara Timnas Indonesia bentukan PSSI asuhanNil Maizar dan Timnas Indonesia versi KPSI yang ditukangi Alfred Riedl.
Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto, menegaskan, penyatuan timnas harus berdasarkan mekanisme yang diamanatkan oleh AFC, yakni melalui peran JC sebagai pihak yang telah ditunjuk untuk menciptakan harmonisasi di antara dua timnas.
Apabila PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin tetap ngotot dan tidak mau bekerjasama dengan JC untuk menyatukan timnas, Suwanto mengatakan Mitra Kukar tetap tidak akan melepas pemainnya ke Timnas Indonesia PSSI.
“(Penyatuan timnas) itu harus berdasarkan keputusan JC, karena JC yang mendapat mandat dari AFC. Tapi kalau keputusan itu cuma dari PSSI, kami akan menolak. Sebaliknya, kalau keputusan itu dari JC, kami mendukung,” tandas Suwanto, Minggu (21/10/2012).
Saat ini, ada tiga pemain Mitra Kukar yang bergabung dengan Timnas Indonesia versi KPSI, yakni Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, dan Zulham Zamrun. Demi penyatuan timnas, Suwanto bahkan rela apabila ketiga pemainnya itu tidak termasuk pemain yang diinginkan PSSI untuk membela Timnas Indonesia di ajang AFF Cup 2012. Namun, sekali lagi, JC harus dilibatkan.
“Mitra (Kukar) akan menerima kalau pemain kita ada yang dipulangkan (dari timnas). Tapi keputusan itu harus dari JC,” ujar Suwanto.
“Manajemen (Mitra Kukar) akan menerima dan siap menarik tiga pemain kita itu, kalau memang ada keputusan dari JC yang akan menggabungkan antara pemain ISL dan IPL,” pungkasnya.

 (Sumber : Sidomi)
Cekidot Gans! - Timnas Indonesia Bersatu, Mitra Kukar Setuju, Tapi…

Selasa, 16 Oktober 2012

PSSI: Tidak Ada Dualisme Sepakbola di Indonesia




Deputy Sekjen PSSI Tondo Widodo mengakui bahwa selama ini yang beredar di masyarakat masih adanya dualisme di persepakbolaan Indonesia.
"Kami tegaskan, tidak ada dualisme di kepengurusan sepakbola, PSSI satu-satunya organisasi yang mengurus sepakbola, begitu juga untuk membentuk timnas, jadi tidak ada dualisme. Yang ada hanya PSSI," ungkap Tondo dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (16/10/2012).
Menurut Tondo, masalah timnas, PSSI selalu direcoki dengan niat yang tidak baik dari pemilik klub ISL yang sudah terkungkung dengan niat jahat dengan tidak memberikan pemain terbaiknya bergabung ke timnas PSSI.
"Padahal PSSI sudah mengirim surat panggilan, tetap saja pemain bersangkutan tidak diperbolehkan oleh klubnya," tandas Tondo.
Kompetisi ISL dikatakan Tondo selama ini digembar-gemborkan sudah diakui dan berada di bawah naungan PSSI. "Tetapi di saat PSSI membutuhkan pemain terbaik dari ISL malah tidak diberikan. apakah ini yang dinamakan dualisme sepakbola Indonesia?" selorohnya.
Mengenai adanya komentar Timnas Indonesia harus dibentuk melalui proses harmonisasi yang dilakukan oleh Joint Committee (JC), Tondo menegaskan bahwa JC tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan pembentukan Timnas.
JC hanya mengharmonisasikan yang sifatnya memberi masukan, tidak mengeluarkan satu kebijaksanaan yang menentukan sebuah Timnas.
"Sudah jelas, bahwa pembentukan timnas hanya ada pada wewenang PSSI, makanya jika PSSI meminta pemain dari klub dari ISL harusnya langsung diberikan, tidak lagi adanya pelarangan pemain bersangkutan gabung ke Timnas," paparnya.

(Sumber : Yahoo! Olahraga)
Cekidot Gans! - PSSI: Tidak Ada Dualisme Sepakbola di Indonesia

PSSI Masih Anggap Indonesia Super League Ilegal?


PSSI mengeluarkan surat yang meminta federasi sepakbola Malaysia tidak melakukan kerja sama dengan klub dari Indonesia Super League (ISL).



Rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI tampaknya memang masih jauh dari harapan, setelah surat PSSI pimpinan Djohar Arifin kepada Federasi sepakbola Malaysia (FAM) tersebar di media.

Surat tersebut meminta kepada FAM untuk tidak melakukan kerja sama dengan 32 klub yang masih terkena sanksi. Dan 32 klub tersebut berasal dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia.

Surat yang ditandatangani oleh Sekjen PSSI Halim Mahfudz tersebut tertanggal 5 Oktober, atau hanya beberapa pekan saja setelah PSSI dan KPSI sepakat bahwa ISL dan juga Indonesian Premiere League (IPL) telah diakui sebagai kompetisi resmi pada rapat Joint Comittee di Kuala Lumpur.

Berikut daftar klub yang dianggap bermasalah oleh PSSI :

ISL :
Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, PSPS Pekanbaru, Persisam Samarinda, Persib Bandung, Pelita Jaya, Sriwijaya FC, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Persiba Balikpapan, Persiram Raja Ampat, Persidafon Dafonsoro, PSAP Sigli

Divisi Utama :
PSGL Guyo Lues. Persih Tembilahan, Persita Tangerang, Persip Pekalongan, Persitema Temanggung, Persiku Kudus, PSIM Yogyakarta, PSMP Mojokerto, PSBK Blitar, Persekam Metro Malang, Persid Jember, Persepam Pamekasan, PS Sumbawa Barat, Barito Putra, Persigo Gorontalo, Persin Sinjai, PSBS Biak, dan Perseru Serui.




Cekidot Gans! - PSSI Masih Anggap Indonesia Super League Ilegal?

Gara-Gara Ketiduran, Titus Bonai Dicoret Dari Skuat AFF Suzuki Cup 2012


Walau dicoret dari Piala AFF 2012, Tibo masih bisa memperkuat timnas di event lainnya.



Penanggung jawab tim nasional PSSI Bernhard Limbong mengungkapkan, Titus 'Tibo' Bonai dicoret dari skuat timnas senior yang berlaga di AFF Suzuki Cup 2012, karena bersikap indisipliner.

Tibo terlambat bergabung dengan tim saat bertolak ke Vietnam, Minggu (14/10), untuk melakoni pertandingan uji coba melawan tim Negeri Paman Ho di Stadion National My Dinh, Selasa (16/10).

Menurut Limbong, pencoretan terhadap Tibo sudah tepat. Ia mengaku geram dengan sikap pemain yang kini memperkuat Semen Padang tersebut. Limbong pun menjelaskan mengapa Tibo bisa tertinggal rombongan bertolak ke Vietnam.

“Katanya ketiduran. Padahal sudah boarding,” ungkap Limbong dalam keterangannya kepada wartawan.

“Tibo ini memang fenomenal. Kalau tidak diurus dengan kepala dingin, pasti akan sulit. Karena itu, kami memutuskan mencoret nama dia dari skuat Piala AFF. Keputusan ini sangat tepat, karena dilakukan untuk menjaga kondisi tim yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Vietnam.”

Kendati demikian, lanjut Limbong, peluang Tibo untuk memperkuat tim nasional tak tertutup. Menurut Limbong, pihaknya akan mencoba terus melakukan komunikasi dengan Tibo agar prilakunya bisa berubah.

“Tahun depan banyak agenda timnas, termasuk [kualifikasi] Piala Asia. Dia masih tetap punya peluang untuk kembali masuk timnas. Sebagai anak bangsa, tidak boleh dibiarkan,” kata Limbong.


Cekidot Gans! - Gara-Gara Ketiduran, Titus Bonai Dicoret Dari Skuat AFF Suzuki Cup 2012

Timnas PSSI ke AFF, La Nyalla 'Santai'


Ketua Umum KPSI La Nyalla Mattaliti mengaku tidak mempermasalahkan terpilihnya timnas PSSI sebagai wakil di Piala AFF 2012. 
La Nyalla menjelaskan, KPSI dari awal memang tidak pernah mengklaim bahwa timnas bentukan mereka adalah tim yang bakal mewakili Indonesia di Piala AFF. "Sebetulnya dari awal memang sudah pasti bahwa peserta AFF adalah timnas PSSI. Dan tidak ada perubahan," kata La Nyalla. 
Namun, kata La Nyalla, yang menjadi persoalan bagi dirinya sejak awal bukanlah mengenai "bendera" tim, melainkan isi dari tim tersebut. Yakni mengenai pemain dan pelatih yang memang haru diisi oleh talenta terbaik di tanah air. 
La Nyalla juga menyayangkan sikap PSSI yang sampai saat ini masih dianggapnya arogan lantaran tidak mau melibatkan Joint Commitee dalam pembentukan timnas. Padahal, tambahnya, sesuai kesepakatan bersama, JC mempunyai tugas sebagai pengharmonisasi timnas.
Pria yang juga menjadi Ketua KADIN Jawa Timur ini mengungkapkan, KPSI sudah menawarkan solusi atas polemik yang terjadi. Solusi itu dilakukan dengan memberikan izin pemain ISL untuk bergabung ke satu timnas, asalkan  ada keterlibatan JC. 
"Biarlah JC melaksanakan tugasnya. Misalnya dengan menentukan pelatih terbaik antara Alfred Riedl atau Nil Maizar. JC bisa menentukan itu melalui track recordkedua pelatih tersebut. Jika itu terlaksana, saya bisa pastikan akan memberikan izin untuk menggunakan pemain ISL," ujarnya. 

Cekidot Gans! - Timnas PSSI ke AFF, La Nyalla 'Santai'

Timnas Senior PSSI Djohar Dipastikan Tampil Di AFF Suzuki Cup 2012


AFF memutuskan tim nasional yang berhak berlaga di Piala AFF 2012 adalah tim yang dikelola PSSI.



Ambisi PSSI-KLB pimpinan La Nyalla Mattalitti menjadikan timnas senior bentukannya untuk tampil di putaran final AFF Suzuki Cup 2012 kandas setelah federasi sepakbola ASEAN (AFF) memutuskan tim yang berhak berlaga di turnamen dua tahunan itu adalah timnas senior PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husein.

Keputusan itu dikeluarkan dalam rapat dewan AFF di Yangon, Myanmar, kemarin. Dalam rapat tersebut, dewan AFF mendengarkan masukan yang disampaikan PSSI Djohar mengenai perkembangan dualisme tim nasional.

Deputi kompetisi AFF Tran Quoc Tuan mengatakan, dalam pertemuan itu dibahas mengenai menjaga stabilitas, persatuan dan solidaritas di antara stakeholder sepakbola Indonesia.

“Asosiasi sepakbola Indonesia [PSSI] telah mendapatkan pengakuan legitimasi organisasi dari FIFA dan AFC. Tim nasional yang dikelola PSSI mempunyai hal untuk mewakili negara mengikuti turnamen di bawah FIFA, AFC, dan AFF,” ujar Quoc Tuan, yang juga menjabat anggota tetap dewan AFC, dilansir Bongda Plus.

“Setelah mendengarkan keterangan terkini dari asosiasi sepakbola Indonesia, dewa AFF memberikan dukungan terhadap organisasi ini. Artinya, yang mewakili Indonesia di AFF Suzuki Cup adalah tim nasional yang dikelola asosiasi sepakbola nasional. Itu artinya tim yang sekarang ada di Vietnam.”



Cekidot Gans! - Timnas Senior PSSI Djohar Dipastikan Tampil Di AFF Suzuki Cup 2012

(Video) Kemampuan Dan Talenta Pemain Masa Depan AC Milan Hachim Mastour



AC Milan mendatangkan bocah berusia 14 tahun, Hachim Mastour, senilai 500.000 euro. Nilai tersebut adalah yang tertinggi di dunia untuk pemain yang baru berumur 14 tahun.
Apa kehebatan Mastour hingga Milan rela membayar 500.000 euro?
Nama Mastour baru terdengar di bulan Januari 2012, ketika dirinya tampil membela Reggiana di turnamen Memorial Lelasi. Saat itu Mastour mengoleksi 5 gol, termasuk satu golnya di final melawan AS Roma.
Menurut salah satu media ternama Italia, Mastour adalah seorang gelandang kreatif yang mampu mengatur permainan tim. Mastour memiliki kemampuan mengolah bola yang diimbangi dengan tendangan jarak jauh yang cukup keras. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Mastour digadang-gadang bakal jadi the next Lionel Messi dan Zinedine Zidane. 

Cekidot Gans! - (Video) Kemampuan Dan Talenta Pemain Masa Depan AC Milan Hachim Mastour

Kamis, 11 Oktober 2012

Zlatan Ibrahimovic Masih Cinta AC Milan




Striker Paris Saint Germain, Zlatan Ibrahimovic mengatakan, sampai masih ada di dalam dirinya masih kecintaan terhadap klub Serie A Italia, AC Milan. Dia menyebut, akan memberikan bantuan kepada Milan yang saat ini sedang dalam kondisi terpuruk, sehingga masuk dalam pertimbangannya saat ini.
"Saya ingin yang terbaik dari Milan. Saya bahagia di sana dan rasanya saya seperti berada di rumah sendiri. Milan adalah salah satu klub di mana dengan senang hati saya akan kembali ke sana, jika saya bisa memilih sekarang ini. Biasanya saya tak kembali ke klub lama saya, tapi saya akan siap kembali ke Milan. Klub tersebut merupakan klub yang fantastis," ungkap Ibra seperti dikutipFootball Italia.
Tak ketinggalan, Ibra juga berharap Milan bisa segera bangkit periode buruk mereka dan kembali mencatat kemenangan. "Saya hanya bisa berharap semua bisa berjalan dengan baik. Tapi apabila Milan membutuhkan bantuan, mereka tahu di mana harus menemukan saya," tegasnya.
Setelah sempat mengeluarkan pernyataan tersebut, agen Ibrahimovic, Mino Raiola akhirnya mengeluarkan klarifikasi. 
“Dia hanya mengatakan jika suatu hari nanti Milan membutuhkannya, mereka tahu dimana bisa menemukan dia. Dia senang berada di Paris, dan tidak berpikir untuk kembali ke Milan. Pernyataan itu sebagai ungkapan kecintaannya sebagai suporter Rossoneri. Ibra senang di prancis di mana dia diterima dengan sangat baik oleh klub dan fans mereka,” ujar Raiola dilansirLa Gazzetta dello Sport.
Sang agen juga lantas mengungkapkan, bagaimana proses kepindahan Ibrahimovic ke PSG sekaligus menyatakan striker asal Swedia itu akan tetap menjadi striker papan atas dalam beberapa tahun mendatang. 
“Saya mulai bekerja pada Januari untuk membawa Ibrahimovic ke Paris, karena saya tahu ini klub potensial. PSG tak pernah punya pemain hebat seperti dia, dan tak ada satu pun klub Italia yang mampu mendapatkan pemain seperti dia dalam beberapa tahun ke depan. Ibrahimovic akan tetap menjadi pemain papan atas untuk tiga atau empat tahun mendatang,” tandasnya.

Cekidot Gans! - Zlatan Ibrahimovic Masih Cinta AC Milan

Selasa, 09 Oktober 2012

PSSI: Kemenangan Timnas Indonesia Vs Brunei Diakui FIFA


PSSI mungkin kini bisa bernafas lega. Pasalnya FIFA yang sempat tidak mengakui laga timnas Indonesia Vs Brunei Darussalam, kini telah resmi masuk agenda FIFA.
Pertandingan yang berlangsung pada 23 September 2012 dan berakhir dengan kemenangan telak 5-0 untuk Indonesia itu, akhirnya resmi diakui FIFA.
Kepastian ini terlihat setelah FIFA melakukan revisi di halaman resminya. Pertandingan antara Indonesia VS Brunei yang awalnya dihapus, kini telah kembali ditampilkan.
Kemenangan Indonesia 5-0 itu pun bertengger bersama hasil resmi lain, seperti hasil imbang 0-0 melawan Vietnam dan juga kekalahan 0-2 dari Korea Utara di SCTV Cup.
Dengan pengakuan tersebut, memastikan Indonesia mendapat tambahan beberapa poin.
Namun demikian, hingga kini FIFA belum merevisi klasemen dan poin yang telah dimiliki Indonesia.
Indonesia masih duduk di peringkat 170 FIFA. Poin kemenangan Indonesia atas Brunei kemungkinan baru akan diakumulasi di rangking FIFA pada periode November mendatang.
Seperti yang diketahui, bahwa Timnas Indonesia sempat mengalahkan tuan rumah Brunei dengan skor 5-0.
Dan 3 diantara 5 gol yang dibuat Timnas Indonesia, dicetak oleh striker Irfan Bacdhim yang kini sedang menjadi sasaran Persebaya Surabaya untuk dipinang menghadapi IPL musim depan.
(Sumber : Sidomi)


Cekidot Gans! - PSSI: Kemenangan Timnas Indonesia Vs Brunei Diakui FIFA