Jika saja Cesare Prandelli tetap memainkan 3-5-2 . . .
Sejak tampil begitu dominan melawan Inggris di perempat final, Italia makin pede memainkan empat pemain belakang. Bahkan, Cesare Prandelli tak lagi menumpuk lima pemain tengah saat menghadapi tim dengan kualitas lini tengah sebaik Jerman. Tiga rentetan hasil positif Italia dengan formasi empat pemain belakang, termasuk kemenangan mudah atas Republik Irlandia makin meyakinkan Prandelli bahwa sistem ini menjadi cara paling seimbang bagi Andrea Pirlo cs.untuk menghadapi Spanyol di final.
Kemampuan Fabregas melewati Giorgio Chiellini sebelum melepas assist ke Silva tak perlu terjadi jika Prandelli tetap memainkan satu winger di depan Chiellini. Kondisi nyaris sama dalam proses gol kedua Spanyol dari Jordi Alba. Tertinggal dua gol dalam sebuah pertandingan final, Spanyol sudah selangkah menuju juara.
Upaya mengganti Cassano dengan memasukkan Antonio Di Natale sempat mendatangkan sedikit perubahan. Dua peluang terbaik, yang sayangnya gagal, menjadi perlawanan terakhir Italia. Cedera yang menimpa Thiago Motta yang baru saja menggantikan Montolivo di pergantian terakhir Italia resmi menghentikan pertandingan. Melawan sepuluh pemain, dengan superioritas Spanyol, tak heran pemain-pemain pengganti seperti Fernando Torres hingga Juan Mata dengan mudah masuk scoresheet.
Prandelli mungkin akan menyesali kesombongannya bermain menyerang.
Euforia permainan menyerang Italia, Prandelli sepertinya lupa, lawan yang dihadapi di final adalah Spanyol yang tetap konsisten memainkan alur bola di lini tengah. Hingga keputusan Vicente Del Bosque yang lagi-lagi memilih memainkan Cesc Fabregas sebagai false nine player, Prandelli sudah salah strategi. Dengan menumpuknya pemain-pemain Spanyol di area tengah lapangan, Prandelli lagi-lagi terlihat arogan dengan hanya memainkan seorang gelandang perebut bola dalam diri Daniele De Rossi. Kemampuan menyerang Claudio Marchisio apalagi Riccardo Montolivo memang lumayan, namun pertahanan Italia akan mendapatkan masalah saat Italia kehilangan bola. Tak ada lagi dua winger Italia seperti di pertandingan pertama Grup C, Xavi Hernandez cs. tanpa takut terus mencecar gawang Buffon. Bahkan sebelum gol cepat David Silva, pertahanan Italia sudah kacau balau. Dua fullback Spanyol, terutama Jordi Alba menjadi makin leluasa bergerak naik hingga kotak 16 meter Buffon. Empat pemain belakang Italia tak hanya menghadapi tiga penyerang Spanyol, tapi lima.
Kondisi ini mengagetkan Pirlo. Dirinya seperti tak siap menghadapi begitu gencar serangan Spanyol. Tugas De Rossi dan Marchisio yang seharusnya melindunginya saat Pirlo mulai membangun serangan, tekanan begitu dahsyat dari pemain-pemain tengah Spanyol tak memungkinan hal itu. Italia praktis tinggal berharap serangan-serangan Spanyol gagal berbuah gol.
0 komentar:
Posting Komentar
Pertanyaan, Komentar, Kritik dan Saran? Silahkan Berkomentar di kolom bawah ini!
No Spam, No Racist, No Porn.!!