Jumat, 02 April 2010

Sebenarnya Presiden Kita Ada 8 Lho!


Selama ini kita mengenal bahwa Indonesia memiliki 6 Presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan sekarang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, menurut sejarah, sebenarnya Indonesia memiliki lebih dari 6 Presiden, tepatnya 8 Presiden. Tidak percaya? Coba perhatikan fakta-fakta berikut ini:
Pemerintahan Darurat RI
Pada 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka.
Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat. Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan agar dibentuk pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI, atau lebih dikenal dengan PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia).
Padahal, saat itu Soekarno - Hatta telah mengirimkan telegram yang berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".
Sayang, telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government). Gubernur Sumatera Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".
Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang. Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.
Republik Indonesia Serikat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain. Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.
Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan! Jadi, dari fakta tersebut bisa disimpulkan bahwa Indonesia memiliki 8 Presiden, bukannya 6 seperti yang kita sangka selama ini. Berikut ini nama dan gambar presiden-presiden kita dari dulu hingga sekarang : 
#PresidenMulai menjabatSelesai menjabatPartaiWakil PresidenPeriode
1SoekarnoSoekarno.jpg18 Agustus 194519 Desember 1948PNIMohammad Hatta1
Syafruddin Prawiranegara
(Ketua PDRI)[1]
Sjafrudin prawiranegara.jpg19 Desember 194813 Juli 1949NonpartisanLowong
Soekarno13 Juli 194927 Desember 1949PNIMohammad Hatta
Soekarno
(Presiden RIS)[2]
27 Desember 194915 Agustus 1950PNILowong
Assaat
(Pemangku Sementara
Jabatan Presiden RI)
[2]
Assaat PYO.jpgNonpartisan
Soekarno15 Agustus 19501 Desember 1956PNIMohammad Hatta
1 Desember 195622 Februari 1967Lowong
2Soeharto
(Pejabat Presiden)[3]
President Suharto, 1993.jpg22 Februari 196727 Maret 1968Golkar
Soeharto27 Maret 196824 Maret 19732
24 Maret 197323 Maret 1978Hamengkubuwana IX3
23 Maret 197811 Maret 1983Adam Malik4
11 Maret 198311 Maret 1988Umar Wirahadikusumah5
11 Maret 198811 Maret 1993Soedharmono6
11 Maret 199310 Maret 1998Try Sutrisno7
10 Maret 199821 Mei 1998Baharuddin Jusuf Habibie8
3Baharuddin Jusuf HabibieBacharuddin Jusuf Habibie official portrait.jpg21 Mei 199820 Oktober 1999GolkarLowong
4Abdurrahman WahidPresident Abdurrahman Wahid - Indonesia.jpg20 Oktober 199923 Juli 2001PKBMegawati Soekarnoputri9
5Megawati SoekarnoputriPresident Megawati Sukarnoputri - Indonesia.jpg23 Juli 200120 Oktober 2004PDIPHamzah Haz
6Susilo Bambang YudhoyonoSusilo Bambang Yudhoyono 2009.png20 Oktober 200420 Oktober 2009Partai DemokratMuhammad Jusuf Kalla10
20 Oktober 2009Sedang menjabatBoediono11

(Sumber : http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9397&post=1)
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar

Pertanyaan, Komentar, Kritik dan Saran? Silahkan Berkomentar di kolom bawah ini!

No Spam, No Racist, No Porn.!!