Jumat, 21 Februari 2014

Trunko, Cryptid Laut Berbulu Putih Dari Margate






Makhluk crytid laut yang pernah dilaporkan pada awal abad ke-20 ini, makhluk yang dilaporkan terlihat sedang bertarung dengan dua orca ini memiliki ciri khusus seperti paus, dengan bulu berwarna putih, ekor seperti lobster dan belalai layaknya gajah.

Setelah 85 tahun berlalu, akhirnya salah seorang cryptozoologist mengklaim telah berhasil menemukan wujud asli dari Trunko, sebutan untuk makhluk tersebut.Trunko adalah suatu nama yang diberikan untuk makhluk yang hidup di Margate, Afrika. 

Menurut artikel yang diterbitkan oleh London's Daily Mail edisi 27 Desember 1924 yang berjudul "Fish Like Polar Bear", saat insiden dua ekor orca bertarung dengan makhluk yang tidak biasa dan tidak pernah terlihat sebelumnya tersebut, pertarungan tersebut terjadi selama tiga jam. Makhluk laut misterius tersebut menggunakan ekornya untuk menyerang paus-paus tersebut, dan dikatakan pula bahwa Trunko melompat sekitar 20 kaki atau 6 meter dari permukaan air. Setelah pertarungan sengit yang terjadi selama tiga jam tersebut, tiga makhluk tersebut mati diterpa ombak.

Setelah kejadian pertarungan tersebut, diberitakan bahwa bangkai Trunko terdampar di Pantai Margate selama 10 hari, namun sayangnya pada 10 hari terdampar di sana, tidak ada yang datang untuk mengidentifikasikan makhluk apakah sebenarnya Trunko itu. Karena belum ada ahli yang menelitinya, jadi tidak ada penjelasan yang secara pasti tentang Trunko.

Hingga pada tahun 2010 lalu, foto-foto bangkai makhluk cryptid laut tersebut muncul ke publik dan dunia maya, dan pada tahun itu juga para saksi mata mulai memberikan beberapa keterangan. Dan, laporan yang di dapat adalah makhluk tersebut memiliki bulu putih, hampir seputih salju, dan ekor seperti lobster, serta tidak ada tanda-tanda makhluk laut ini memiliki darah.

Saat Trunko terdampar, beberapa orang yang sempat datang melakukan pengukuran, hingga data yang didapatkan adalah makhluk ini memiliki panjang tubuh sekitar 14 meter, lebar 3 meter, tinggi 1,5 meter, panjang belalainya 1,5 meter, diameter belalainya 36 cm, panjang ekornya 3 meter, dan panjang bulunya rata-rata 20 cm. Diperkirakan juga bahwa belalainya terhubung oleh paru-paru, yang menandakan bahwa makhluk laut ini adalah seekor mamalia.

Nama Trunko sendiri merupakan nama yang diberikan oleh seorang Crytozoologist dari Inggris, Karl Shuker dalam bukunya yang berjudul "The Unixplaned", yang diterbitkan pada tahun 1996.

Pada 17 Maret 1925, Charlerai Mail, sebuah surat kabar yang berada di Pennsylvania, Amerika Serikat, menerbitkan artikel tentang Trunko, yang berjudul "Whale Slain by Hairy Monster", yang berisi beberapa paus yang terbunuh oleh seekor makhluk aneh yang berbulu yang terdampar di Margate, yang tidak lain pelakunya adalah Trunko. Pada saat terdampar, makhluk itu kelihatan lelah dan tidak sadarkan diri, tetapi setelah 10 hari, makhluk tersebut kembali berenang ke lautan. Setelah itu tidak ada laporan tentang penampakan tentangnya.



Berbagai pendapatan mewarnai pengungkapan makhluk apakah Trunko tersebut. Penjelasan yang paling sering muncul adalah Trunko sebenarnya adalah bangkai paus yang berukuran besar, yang dimana saat tubuhnya membusuk yang membuatnya terlihat memiliki belalai dan memiliki bulu, dan orca yang menyerangnya sebenarnya sedang memakan bangkai tersebut. Beberapa juga berpendapat bahwa jati diri Trunko sebenarnya adalah spesies baru jenis hiu, paus, dugong raksasa, atau gajah laut raksasa.

Salah satu pandangan yang skeptis menunjukkan bahwa Trunko sebenarnya adalah Southern Elepant Seal, gajah laut yang berhabitat di lautan dingin di selatan, tepatnya di Samudera Antartika, namun para ilmuwan masih menggolongkannya sebagai crytozoology, karena belum ada pembuktian yang pasti.

Pada 6 September 2010 lalu, setelah penantian selama 85 tahun penelitiannya, Karl Shuker bahwa dirinya telah memecahkan misteri tentang makhluk laut ini. Shuker mengatakan bahwa dirinya mendapatkan petunjuk dari seorang Cryptozoologist asal Jerman, Markus Hemmler, di situs Mergate Business Association. Dari sini ia yakin bahwa Trunko sebenarnya tidak lebih hanya sekedar bangkai paus yang tersisa kulitnya tebalnya yang mengandung banyak kolagen, hal seperti sering ditinggalkan oleh paus yang mati, dimana kerangkanya telah lepas dari tubuhnya dan tenggelam ke dalam laut. 

Foto yang di analisa oleh Shuker adalah foto yang diambil oleh A. C. Jones, seorang photographers asal Johannesburg yang saat itu sempat datang di mana Trunko terdampar.

Tiga hari setelahnya, Shuker dan Hemmler kembali menganalisa 2 foto dari Jones yang sebelumnya pernah diterbitkan oleh Wide World Magazine pada bulan Agustus 1925. Disini Shuker menegaskan bahwa identitas Trunko benar-benar telah dipecahkan, dan Shuker mengatakan bahwa foto ini menunjukkan bahwa Trunko hanyalah Globster berwarna putih. Jadi, yang dilihat oleh para saksi mata adalah hanya dua orca yang sedang berebut memakan Globster.

Globster yang dimaksud disini adalah "organic massa", yang telah mati dan terdampar di laut, globster sendiri ada yang berasal dari makhluk yang telah teridentifikasi, ada juga globster yang berasal dari makhluk-makhluk yang belum teridentifikasi. Globster sendiri juga beberapa kali ditemukan di seluruh berbagai belahan dunia.

Kembali ke peristiwa Trunko, saat itu kemungkinan besar dua orca tersebut yang sedang berebut makanan melemparnya hingga ke atas permukaan air, dari lompatannya inilah yang memanipulasi bahwa seolah-olah Trunko tampak hidup, sebagai makhluk air berbulu dan berbelalai yang pernah ada.


Namun yang paling mengejutkan adalah pembuktian dua foto terakhir yang membuktikan bahwa Trunko adalah sebuah bangkai yang telah mengalami kesalahan identifikasi yang telah menjadi misteri pada penelitian para zoological dan cryptozoological selama 85 tahun. Pada bulan Maret 2011 lalu, empat foto Trunko yang telah muncul ke publik disimpan di Museum Margate di Afrika Selatan.

Hipnotesa dari Karl Shuker ini paling tidak hingga sekarang telah menjadi jawaban atas misteri makhluk berbulu tersebut, namun seperti apa tepatnya tidak ada yang tahu karena sang monster sendiri tidak pernah terlihat atau terdampar lagi setelah itu.

(Sumber : Potret Dunia 09)

0 komentar:

Posting Komentar

Pertanyaan, Komentar, Kritik dan Saran? Silahkan Berkomentar di kolom bawah ini!

No Spam, No Racist, No Porn.!!