Jumat, 27 April 2012

Pep Guardiola Tinggalkan Barcelona Akhir Musim


Berdasarkan laporan media-media ternama Spanyol seperti Marca, AS, dan Sport, Josep “Pep” Guardiola telah memutuskan tak memperpanjang kontraknya selaku el entrenadorBarcelona, yang bakal habis akhir musim ini.
Pelatih berusia 41 tahun itu tetap teguh dengan keputusannya kendati telah berusaha dibujuk untuk bertahan oleh presiden Sandro Rosell dan direktur olahraga Andoni Zubizaretta.


Menukangi Barca B pada 2007/08, musim berikutnya Guardiola ditunjuk sebagai arsitek tim senior menggantikan Frank Rijkaard oleh presiden klub saat itu, Joan Laporta.
Sempat diragukan lantaran minim pengalaman, Pep secara sensasional mengantar Lionel Messi cs. merebut treble winners pada musim tersebut, yang kemudian dilengkapi menjadisextuple pada akhir tahun 2009, menjadikannya satu-satunya pelatih yang sanggup mencaplok enam titel sekaligus dalam satu tahun sejauh ini.
Mantan gelandang The Catalans itu juga tercatat sebagai entrenador tersukses sepanjang sejarah klub dengan persembahan total 13 trofi bagi kubu Camp Nou, dan mungkin bertambah satu lagi apabila Barca mampu mengalahkan Athletic Bilbao di final Copa del Rey bulan depan.
Selama karier kepelatihannya di Barcelona, Pep tak pernah meneken kontrak berdurasi panjang dan hanya bersedia menambah masa kerja selama satu musim.
Indikasi bahwa ia siap meninggalkan Camp Nou musim panas ini pun sebenarnya sudah terlihat dari keengganannya untuk menegaskan komitmen pada Februari-Maret lalu, bulan di mana Pep biasanya sudah membubuhkan tanda tangan di lembar kontrak anyar.
Setelah hengkang dari Barca, pengoleksi 39 caps untuk timnas Spanyol semasa aktif bermain itu diyakini bakal vakum dari dunia sepakbola selama setidaknya satu tahun. Konferensi pers terkait keputusan Pep akan digelar pada pukul 13.30 waktu setempat atau 18.30 WIB.

(Sumber :  http://www.goal.com/id-ID/news/1357/sepakbola-spanyol/2012/04/27/3063927/pep-guardiola-tinggalkan-barcelona-akhir-musim?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter )



Cekidot Gans! - Pep Guardiola Tinggalkan Barcelona Akhir Musim

Kamis, 26 April 2012

Robby Darwis Kecewa Dengan Sikap Marcio Souza


Pelatih Persib Bandung Robby Darwis mengaku kecewa dengan kegagalan anak asuhnya meraih poin di kandang Arema Indonesia kemarin (25/04). Selain itu, ia juga merasa kecewa dengan sikap emosional Marcio Souza dalam pertandingan tersebut.

Mantan bek tim nasional Indonesia tersebut menilai permainan Persib sudah ada peningkatan, tetapi mereka kecolongan karena lini pertahanan terlalu mudah ditembus oleh lini depan tim Singo Edan.

“Kami berusaha semaksimal mungkin. Kalau main di luar, memang ada penurunan penampilan, tapi sekarang ada kenaikan. Pemain kecolongan karena pemain tidak bermain kolektif. Di pertahanan terlalu kedodoran. Semua sayap sangat riskan karena gampang kedodoran. Itu akan jadi evaluasi tersendiri. Kami sering kehilangan bola di gelandang,” ujar Robby Darwis seperti yang dilansir oleh laman resmi Arema.

Robby Darwis juga menyoroti penampilan Marcio Souza yang lebih banyak mengumbar emosionalnya dalam pertandingan tersebut, ia mengaku sikap Macio tersebut membuat mental pemain Persib turun. “Itu karakter, kami gak bisa mempengaruhi. Memang ada sedikit penurunan mental dengan adanya tingkah laku dia,” keluhnya.


Cekidot Gans! - Robby Darwis Kecewa Dengan Sikap Marcio Souza

Photo Photo Madrid vs Munchen

Cekidot Gans! - Photo Photo Madrid vs Munchen

Drama Adu Penalti, Munich Singkirkan Madrid

Drama Adu Penalti, Munich Singkirkan Madrid

Real Madrid harus menelan kenyataan pahit setelah gagal melaju ke final Champions League 2011/2012, Kamis 26 April 2012. Menghadapi Bayern Munich di babak semifinal, Madrid harus kalah dalam drama adu penalti 3-1. 

Pertandingan memang harus melewati tahap adu penalti setelah di waktu normal hingga babak tambahan waktu skor 2-1 (agregat 3-3) untuk keunggulan Madrid tetap tak berubah. Madrid lebih dulu unggul 2-0 lewat gol Cristiano Ronaldo sebelum akhirnya diperkecil Arjen Robben.


Dalam drama adu penalti, dua penembak pertama Munich, David Alaba dan Mario Gomez sukses menjebol gawang Casillas. Sebaliknya, dua penembak pertama Madrid, Cristiano Ronaldo dan Ricardo Kaka justru gagal.



Harapan bagi Madrid sempat kembali muncul saat tembakan Toni Kroos berhasil ditepis Casillas dan Xabi Alonso sukses menjebol gawang Munich. Meski kapten Munich Philipp Lahm gagal namun tendangan melambung Sergio Ramos kembali membuat Madrid tertekan. Akhirnya Bastian Schweinsteiger membuat publik Bernabeu terdiam dan Munich melangkah ke final bersua Chelsea.



Jalannya pertandingan



Menjamu Munich di Santiago Bernabeu, Madrid langsung tampil menyerang. Pertandingan baru berjalan tiga menit, Sami Khedira langsung mengancam gawang Munich yang dikawal kiper Manuel Neuer. Sayang tembakan Khedira memanfaatkan tusukan Angel Di Maria masih terlalu lemah dan dengan mudah dikuasai Neuer.



Namun Madrid berhasil unggul saat pertandingan memasuki menit ke-6 lewat titik putih penalti. Ronaldo dengan tenang menaklukkan Neuer untuk membawa Madrid unggul 1-0. Penalti diberikan wasit Viktor Kassai dari Hungaria setelah bek David Alaba handball saat mencoba memblok tendangan Angel Di Maria. 



Tertinggal, Munich langsung tampil menyerang. FC Hollywood sempat mengancam gawang Madrid yang dikawal Iker Casillas lewat aksi Arjen Robben di menit 8 dan Ribery di menit 12. Namun tembakan Robben melenceng sedangkan usaha Ribery digagalkan Khedira.



Petaka justru kembali dialami tim tamu di menit 14. Ronaldo kembali menjebol gawang Munich setelah memanfaatkan umpan cantik Mesut Oezil. Dengan tenangn Ronaldo melepaskan tembakan mendatar guna menaklukkan Neuer. Madrid sementara unggul 2-0.



Namun, Munich giliran yang mendapat hadiah penalti dari wasit Viktor Kassai setelah Pepe dianggap melanggar Mario Gomez saat mencoba menyambut sebuah umpan silang. Robben sukses menjadi algojo di menit 27 sekaligus merubah kedudukan menjadi 2-1. Pepe sendiri harus mendapat kartu kuning dari wasit.



Gol ini langsung melecut semangat pemain Munich. Itu dibuktikan dengan banyaknya peluang yang justru diciptakan wakil Bundesliga itu. Namun hingga turun minum, skor 2-1 untuk keunggulan Madrid ini tetap tak berubah.



Di babak kedua, Munich justru mampu mengendalikan jalannya pertandingan. Hasilnya, peluang justru lebih banyak diciptakan tim tamu. Pada menit 67, Robben berhasil melewati beberapa bek Madrid. Sayang bola terlalu deras sehingga lebih dulu digagalkan Casillas.



Namun peluang terbaik Munich diciptakan Gomez di menit 86. Memanfaatkan umpan mendatar Robben, Gomez sebenarnya tinggal mencocor bola. Namun, keputusan Gomez mengolah bola justru membuat pertahanan Madrid menggagalkan peluang emas itu. 



Skor 2-1 ini akhirnya bertahan hingga waktu normal dan harus melewati babak perpanjangan waktu setelah agregat sama kuat 3-3. Namun dalam 2x15 juga tak kunjung tercipta gol dan harus dilalui lewat adu penalti.

Tendang Madrid, Bayern Tantang Chelsea 

Bayern Muenchen akhirnya lolos ke final Liga Champions yang akan digelar di kandang mereka sendiri, 19 Mei nanti, melawan Chelsea. Bayern ke final setelah sukses menyingkirkan Real Madrid lewat adu penalti pada pertandingan leg kedua di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu atau Kamis (26/4/2012) dini hari WIB.

Bayern memang kalah 1-2. Namun, agregat kedua tim sama 3-3. Bahkan, sampai dilakukan perpanjangan waktu 2x15 menit, kedudukan tak berubah hingga dilakukan adu penalti.

Di pihak Madrid, Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos gagal mencetak gol. Hanya Xabi ALonso yang sukses dalam melakukan tendangan penalti. Sedangkan Bayerns sukses di tiga tendangan penalti lewat David Alaba, Toni Kroos, dan Philipp Lahm. Bayern pun unggul 3-1 dalam adu penati.

Sebenarnya Madrid hanya butuh kemenangan 1-0 untuk lolos ke final. Mereka malah sempat unggul 2-0. Namun, tendangan penalti Arjen Robben kemudian membuat argegat jadi imbang dan mengubah jalannya cerita.

Madrid lebih dulu membuka keunggulan melalui Cristiano Ronaldo dari titik putih pada menit ke-6. Setelah itu, pemain asal Portugal tersebut kembali menorehkan namanya di papan skor setelah berhasil mencetak gol keduanya, sekaligus membawa mengubah skor menjadi 2-0 pada menit ke-14.

Bayern mencoba membalas sepanjang babak pertama. Tim asuhan Jupp Heynckes itu pun berhasil memperkecil ketertinggalan setelah wasit memberikan hadiah penalti pada menit ke-27. Arjen Robben yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mengubah skor menjadi 1-2.

Sepanjang 90 menit, baik Madrid dan Bayern tampil saling menyerang. Namun, barisan pertahanan kedua tim tampil cukup disiplin membuat skor tersebut tidak berubah hingga akhir babak kedua, dan harus diberlakukan perpanjangan waktu.

Madrid memulai babak tambahan dengan tampil menekan. Pada menit ke-96, Alonso mendapat kesempatan. Akan tetapi, usahaya belum membuahkan hasil karena bola tendangannya masih dapat diblok oleh barisan belakang Bayern.

Dalam babak ini, kedua tim terlihat bermain sangat hati-hati dalam melakukan sejumlah serangan. Hal itu membuat permainan mereka sulit berkembang. Sejumlah peluang yang didapat pun belum dapat dikonversikan menjadi gol.

Pada menit ke-108, Madrid mengancam melalui Ronaldo. Mendapat umpan dari Alonso, Ronaldo kemudian melepaskan tendangan keras ke arah gawang. Namun, kiper Neuer lagi-lagi tampil gemilang mementahkan serangan mantan pemain Manchester United tersebut. Skor pun tidak berubah hingga akhir perpanjangan waktu, dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.

Casillas: Madrid Kalah Lotre

Kiper Real Madrid, Iker Casillas, mengatakan, gagal masuk final Liga Champions adalah pukulan keras untuk timnya. Meski begitu, ia meminta rekan-rekannya untuk melupakan kegagalan itu dan fokus ke persaingan juara Liga BBVA.

"Ini adalah pukulan keras bagi kami. Pertandingan tadi menarik, tetapi adu penalti adalah lotre. Kami bermain dengan baik, tetapi Bayern tim yang hebat. Sekarang, kami harus fokus pada liga," ujar Casillas.

Madrid tersingkir setelah kalah adu penalti 1-3 dari Bayern Muenchen, pada leg kedua semifinal Liga Champions, di Santiago Bernabeu, Rabu (25/4/2012). Adu penalti dilakukan setelah skor 2-1 (agregat 3-3) untuk Madrid tak berubah sampai akhir babak perpanjangan waktu.

Untuk persaingan di Liga BBVA, Madrid memimpin klasemen sementara dengan 88 poin atau unggul tujuh angka dari pesaing terdekat, Barcelona. Mengingat kedua kubu sama-sama telah memainkan 34 pertandingan, Madrid hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar.

JALANNYA PERTANDINGAN


5' Kartu Kuning David Alaba
Kesalahan dibuat oleh Alaba saat menghalau upaya serangan Di Maria! Bola menyentuh tangannya di kotak terlarang! Penalti untuk Madrid!
6' Gol Penalti Cristiano Ronaldo
GOL!!! Eksekusi penalti Ronaldo berlangsung sempurna dan mampu memperdaya Manuel Neuer! Madrid unggul cepat 1-0 di awal pertandingan ini! Agregat saat ini 2-2 namun Los Blancos unggul gol tandang.
14' Gol Cristiano Ronaldo
GOL!!! Real Madrid memperlebar keunggulan menjadi 2-0! Mesut Ozil berhasil mengirimkan umpan kepada Ronaldo yang berdiri tanpa pengawalan, sehingga dengan udah untuk menceploskan bola ke gawang Neuer!
27' Kartu Kuning Kepler Laveran Lima Ferreira
27' Gol Penalti Arjen Robben
GOL!!! Bayern mampu bangkit dengan memperkecil kedudukan sekaligus mebuat imbang skor agregat, melalui eksekusi penalti Robben,bola sebenarnya mampu dibaca arahnya oleh Casillas namun meluncur lebih deras sehingga gagal dibendung!
29' OHHH!!! Tendangan jarak jauh yang dilepaskan Ronaldo kembali mengancam gawang Bayern, beruntung bola masih sedkit menyamping!
38' Eksekusi tendangan bebas keras Ronaldo masih jatuh tepat ke pelukan Manuel Neuer!
45'+1 OHHH!!! Tendangan bebas Robben yang mengarah langsung ke gawang masih bisa untuk ditepis oleh Casillas! Dan bersamaan dengan itu, wasit telah mengakhiri babak pertama.
HT: REAL MADRID 2-1 BAYERN MUNCHEN, Tuan rumah berhasil tampil sesuai harapan publik Santiago Bernabeu, mampu unggul cepat di seperempat awal babak pertama melalui sepasang gol Ronaldo, namun setelah itu kendali permainan praktis berada di para peain Bayern yang akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan melalui eksekusi penalti Arjen Robben. Tetaplah bersama kami untuk mengikuti jalannya pertandingan di babak kedua!
59' Kartu Kuning Arbeloa
Kartu kuning Arbeloa untuk upayanya dalam menghadang laju Ribery.
66' OHHH!!! Untuk kesekian kalinya tanduka Gomez masih melebar! Kali ini meneruskan umpan tendangan bebas Kroos!
69' OHHH!!! Cristiano Ronaldo langsung melepaskan tendangan bebas keras lurus ke gawang Bayern! Namun bola berhasil ditangkap engan baik oleh Neuer.
89' Tendangan bebas Xabi Alonso yang menuju ke kotak penalti Bayern masih bisa disundul menjauh. Serangan balik Robben, dijatuhkan Macelo...Bukan pelanggaran? Hmmm...
90' Kartu Kuning Arjen Robben
Kartu kuning Robben akibat protes berlebihan terhada wasit.
102' Kartu Kuning Luiz Gustavo Dias
104' Kartu Kuning Holger Badstuber
Pelanggaran keras terhadap Benzema berbuah kartu kuning unuk Badstuber.
108' Tebakan spekulasi Cristiano Ronaldo dari jarak jauh masih melenceng jauh dari sasaran. Masih aman gawang Bayern hingga saat ini.
115' Kartu Kuning Esteban Granero Molina
Esteban Granero tertangkap basah oleh wasit melakukan diving di kotak penalti Bayern, Kartu kuning...




Cekidot Gans! - Drama Adu Penalti, Munich Singkirkan Madrid

Allegri: Milan Belum Menyerah


MILAN, KOMPAS.com -  Setelah mampu menaklukkan Genoa dengan skor 1-0 lewat gol dari Kevin Prince Boateng pada lanjutan laga Serie-A, pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, mengatakan bahwa dirinya tak akan menyerah untuk meraih gelar musim ini.

"Itu penting untuk menang malam ini dan sampai ke ambang 70 poin dan menjaga gelar tetap di tangan kami, karena Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam sepak bola. Kami harus terus menang dan itu juga berlaku untuk pertandingan selanjutnya," ungkap Allegri seperti dilansir oleh ESPN Star.

Setelah hasil mengecewakan saat melawan Bologna akhir pekan lalu, tim berjuluk "I Rossoneri" seperti kembali ke jalur kemenangan mereka. Allegri sendiri mengaku lega dengan kemenangan tersebut. Kemudian, pelatih asal Italia itu mengungkapkan pujiannya untuk Boateng yang bermain sebagai pemain pengganti hingga kemudian mampu tampil sebagai pencetak gol tunggal pada pertandingan tersebut.

"Tahun lalu, kami adalah tim yang membuat pergantian pemain terbaik dengan permainan langsung, karena sangat sering para pemain yang datang dari bangku cadangan bisa lebih penting daripada pemain yang memulai permainan," tambahnya.

 Di sisi lain, saat ditanya soal masa kontraknya bersama Milan, Allegri menolak untuk membicarakannya.

"Kami akan bicara tentang masa depan pada lain waktu, saya masih punya dua tahun waktu tersisa," tutur mantan pemain Napoli ini.

Cekidot Gans! - Allegri: Milan Belum Menyerah

Real Madrid 2 (1 - 3) 1 Bayern Munich



Kegemilangan Manuel Neuer di babak adu penalti sukses menjadi penentu kemenangan Bayern Muenchen.
Bayern Muenchen berhasil mengubur impian Real Madrid untuk menyandingkan gelar juara La Liga musim ini dengan trofi bercuping besar khas kompetisi Liga Champions di akhir musim nanti. Dini hari tadi (26/4), raksasa Bavaria ini sukses menyingkirkan Madrid dari Liga Champions setelah mampu menaklukkan mereka lewat babak adu penalti. Keberhasilan Bastian Schweinsteiger menunaikan tugasnya sebagai penendang terakhir FC Bayern memastikan timnya tampil di partai final yang akan digelar di final kandang mereka sendiri, Allianz Arena (atau yang dikenal dengan Fussball Arena Munich di ajang Liga Champions karena persoalan sponsor UEFA).
Babak adu penalti sendiri harus dilakukan karena agregat kedua tim di waktu normal berimbang 3-3, tanpa ada yang unggul secara aturan gol tandang. Sebelumnya, di babak tambahan waktu 2x15 menit juga kedua tim gagal mencetak gol tambahan. Bayern pun akan menghadapi Chelsea di partai final nanti, yang di sehari sebelumnya sukses menyingkirkan wakil Spanyol lainnya, Barcelona.

Kedua tim tampil menyerang sejak awal pertandingan, namun Madrid selaku kubu tuan rumah mampu terlihat lebih berbahaya daripada tamunya. Tak mengherankan jika kemudian Madrid mampu unggul cepat lewat gol Cristiano Ronaldo di menit ke-6. Berawal dari sebuah serangan Madrid, Angel Di Maria berniat untuk melepaskan sebuah tendangan ke gawang Muenchen, namun bola malah mengenai lengan David Alaba yang berusaha memblok bola. Wasit pun menunjuk titik putih dan Ronaldo dengan tenang berhasil mengeksekusi penalti tersebut.
Bayern berusaha membalas gol tersebut lewat dua peluang yang mereka ciptakan, namun usaha Arjen Robben dan Franck Ribery masih gagal membawa Bayern menyamakan kedudukan. Alih-alih mencetak gol, Bayern malah kembali kebobolan di menit 14. Umpan terobosan Mesut Ozil kepada Ronaldo yang sama sekali tak terjaga berhasil diselesaikan dengan dingin oleh pemain termahal di dunia tersebut. Kini Madrid di atas angin, dengan keunggulan 2-0 mereka atas Bayern (Agregat sementara: 3-2).
Bayern Muenchen berhasil memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 2-1 lewat gol tendangan penalti Robben di menit 27. Penalti sendiri didapatkan oleh Madrid setelah Pepe dihukum wasit karena menjatuhkan Mario Gomez di dalam kotak terlarang. Tendangan Robben sebenarnya mengenai tangan dari Iker Casillas, namun bola mampu terus masuk ke dalam gawang Madrid.

Kedua tim bermain dengan strategi menyerang, namun intensitas serangan sempat menurun di pertengahan hingga akhir babak kedua. Di babak tambahan waktu, kedua tim bener-bener tak mamiliki energi tersisa untuk berlari sehingga para pemainnya lebih memih untuk bermain agak santai. Tak ada gol yang tercipta di babak tambahan berikut ini, dan membuat kedua tim harus berhadapan dalam babak adu penalti.
David Alaba menjadi eksekutor penalti pertama Muenchen dan dengan tenang menceploskan bolanya, namun eksekutor penalti pertama Madrid, Cristiano Ronaldo, malah gagal. Gomez yang merupakan eksekutor kedua Muenchen pun membawa Muenchen unggul 2 gol, apalagi kemudian Kaka juga gagal untuk mengeksekusi penalti dengan baik.
Tak mau kalah dengan Manuel Neuer yang sudah membuat dua penyelamatan, Casillas kemudian juga membuat dua penyelamatan berturut-turut yaitu dengan menepis tendangan Kroos dan Lahm, sementara Madrid mampu mencetak gol lewat Xabi Alonso.
Sayang tendangan Sergio Ramos malah melayang melewati mistar gawang, dan kondisi tersebut membuat Scweinsteiger bisa mengeksekusi penalti dengan tenang. Tendangannya masuk ke dalam gawang Madrid dan Muenchen pun sukses lolos ke partai final Liga Champions!
Susunan Pemain:
Real Madrid: Casillas; Pepe, Ramos, Marcelo, Arbeloa; Khedira, Alonso, Ozil (Granero 111'); Di Maria (Kaka 75'), Ronaldo, Benzema (Higuain 106')
Bayern Munich: Neuer; Boateng, Badstuber, Alaba, Lahm; Gustavo, Schweinsteiger, Kroos, Ribery (Muller 95'), Robben; Gomez


Cekidot Gans! - Real Madrid 2 (1 - 3) 1 Bayern Munich

Rabu, 25 April 2012

Fabio Capello Kembali Ke AC Milan?


Kemungkinan selain menjadi pelatih, Fabio Capello kabarnya akan diposisikan sebagai pengatur dalam urusan belanja pemain dan memimpin staf kepelatihan AC Milan.



Sebuah kabar mengejutkan tersiar di kota Milan. Fabio Capello, mantan manajer Inggris, menurut La Gazzetta dello Sport, tengah dekat dengan potensi kembali membesut AC Milan.

Nama pria Italia itu mulai ramai digosipkan media sebagai kandidat kuat suksesor Max Allegri bila mantan pelatih Cagliari tersebut gagal mempersembahkan gelar Scudetto bagi Rossoneridi musim ini.

Namun, laporan dari Gazzetta dello Sport ini juga berspekulasi kalau kedatangan Capello tak mesti menjadi pelatih kepala klub, akan tetapi eks pelatih Real Madrid dan AS Roma ini disebut bisa saja menjadi manajer tim membantu wakil presiden Milan Adriano Galliani di bursa transfer pemain dan mengelola staf kepelatihan klub.

Cekidot Gans! - Fabio Capello Kembali Ke AC Milan?

Skuad Milan Untuk Partai Tunda Giornata 33


Bola.net - AC Milan takkan diperkuat Robinho,Philippe Mexes dan Clarence Seedorf saat melakoni partai tunda giornata 33 Serie A, Rabu (25/4), melawan tim peringkat 17 Genoa di San Siro.

Kabar baik bagi RossoneriKevin-Prince Boateng akhirnya siap kembali ke lapangan setelah absen tiga pekan akibat cedera.

Akan tetapi, pelatih Massimiliano Allegri harus merombak susunan lini belakangnya karena Daniele Bonera terkena skorsing dan Mexes terkapar diserang gejala flu.

Skuad Milan: Abbiati, Amelia, Abate, Antonini, Mesbah, Nesta, Yepes, Aquilani, Boateng, Emanuelson, Gattuso, Merkel, Muntari, Nocerino, Strasser, Van Bommel, Cassano, El Shaarawy, Ibrahimovic, Maxi Lopez.

Motivasi tinggi menyelimuti kedua tim demi mewujudkan targetnya masing-masing. Milan butuh tiga poin untuk menjaga persaingan dengan Juventusdalam perburuan Scudetto, sedangkan Genoa ingin menghindari degradasi. (foti/gia)


Cekidot Gans! - Skuad Milan Untuk Partai Tunda Giornata 33

Lagi, Messi Gagal Lepas dari Kutukan Chelsea

Messi sebenarnya berpeluang mengakhiri kutukan andai penaltinya tak membentur mistar


Lionel Messi saat melawan Chelsea (DAYLIFE)

VIVAbola - Lionel Messi hanya bisa menangis saat Barcelona gagal melangkah ke final Champions League usai didepak Chelsea. Yang lebih menyakitkan, Messi kembali gagal mencetak gol dan gagal mengeksekusi penalti di pertandingan dini hari tadi.
Bermain imbang 2-2 di Camp Nou, Barcelona harus tersingkir setelah kalah agregat 3-2 dari Chelsea. Sebab pada pertemuan pertama, The Blues menang 1-0 lewat gol Didier Drogba. Banyak alasan yang membuat Messi sulit menerima hasil ini.
Selain gagal mengeksekusi penalti di menit 49 setelah bola hanya menemui mistar gawang Chelsea, Messi juga harus kembali menelan kenyataan pahit gagal menjebol gawang Chelsea di 8 laga Champions League.

Tak heran setelah laga usai, Messi tampak menangis dengan menutupi muka dengan kaosnya. Sebuah pemandangan yang tentu cukup menggambarkan betapa menderitanya Messi.

Nirgol yang kembali dialami Messi juga memupuskan harapannya untuk melewati catatan gol legenda Milan, Jose Altafini di musim 1962-1963. Messi harus puas bersanding dengan Altafini dengan catatan 14 gol dalam satu musim kompetisi elit Benua Biru itu.



Cekidot Gans! - Lagi, Messi Gagal Lepas dari Kutukan Chelsea

Chelsea Pupus Impian Barcelona


Drama terjadi di Camp Nou. Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti, John Terry mendapat kartu merah, Ramires dan Fernando Torres menjadi pahlawan The Blues untuk melaju ke final.



Skenario El Clasico di final Liga Champions dipastikan pupus, setelah Barcelona di tahan Chelsea 2-2 pada leg kedua semi-final di Camp Nou, Selasa (24/4) malam. The Blues memastikan diri melaju ke partai penentu gelar juara di Allianz Arena bulan depan karena keunggulan agregat 3-2.

Sejumlah drama menghiasi laga di Cam Nou, di mana Blaugrana unggul lebih dulu melalui Sergio Busquets di pertengahan babak pertama. Laga ini diwarnai kartu merah setelah John Terry melakukan pelanggaran terhadap Alexis Sanchez.

Barca sukses memanfaatkan kelebihan pemain dan Andres Iniesta menggandakan keunggulan. Namun, tuan rumah mendapat tekanan besar harus mengejar defisit gol karena Ramires sukses menaklukkan Victor Valdes di menit akhir babak pertama.

Kegagalan Lionel Messi mengeksekusi penalti membuat Blaugrana lupa menjaga pertahanan. Dan, kelengahan itu dimanfaatkan pemain pengganti Fernando Torres yang 
menyamakan kedudukan saat injury time. 
Seperti laga-laga sebelumnya, Barcelona tampil mengandalkan serangan sejak menit awal. Baru tiga menit laga berjalan, permainan Messi dan Sanchez menyulitkan lini belakang lawan. Roberto Di Matteo yang kembali menginstruksikan permainan bertahan mendapat masalah di menit ke-12, di mana Gary Cahill cedera dan digantikan Jose Bosingwa. 

Blaugrana terus mengontrol permainan, berusaha membongkar rapatnya lini belakang The Blues, tapi kiper Petr Cech tampil gemilang untuk menghadang Messi mencetak gol pembuka.

Sebuah serangan balik dilancarkan klub London Barat, Victor Valdes dengan cepat mengantisipasi peluang Didier Drogba. Tapi, penyelamatan itu dibayar mahal karena Gerard Pique harus ditarik keluar akibat berbenturan dengan Valdes dan posisinya digantikan Dani Alves.

Alves ikut andil dalam terciptanya gol pembuka Barca. Dia memberikan umpan kepada Isaac Cuenca di sisi kiri lalu Busquets dengan sempurna mengonversi umpan Cuenca.

Chelsea harus tampil dengan sepuluh pemain dua menit setelah gol tercipta. John Terry melakukan pelanggaran terhadap Sanchez saat tidak dekat dengan bola dan wasit langsung memberikan kartu merah.

Barca mengambil keuntungan dan berhasil menambah gol. Messi membuat panik pertahanan The Blues sebelum akhirnya meyuplai bola kepada Iniesta, dan bola meluncur ke pojok gawang Cech.

Tapi, The Blues langsung merespons dengan serangan balik cepat, berawal dari aksi Frank Lampard yang memberikan umpan jauh, Ramires kemudian melepaskan tendangan lob melewati Valdes, membuat klub London untung gol tandang.

Barca memperoleh kans menambah keunggulan di awal babak kedua, saat Cesc Fabregas dijatuhkan Drogba di area penalti. Messi yang menjadi eksekutor gagal membawa timnya unggul, karena tendangannya dari titik putih membentur mistar gawang.

Di sisa 10 menit pertandingan, sepakan Messi lagi-lagi "digagalkan" tiang gawang. Barca pun kembali dihukum serangan balik dengan penyelesaian akhir sempurna pemain pengganti Torres di menit akhir laga.

Chelsea tinggal menunggu pemenang antara Real Madrid dan Bayern Munich sebagai calon lawan di Allianz Arena, 19 Mei mendatang. 

Cekidot Gans! - Chelsea Pupus Impian Barcelona

Fernando Torres: Barca Tetap Tim Terbaik Di Dunia


Striker The Blues ini mengatakan tak selamanya tim terbaik itu bisa meraih kemenangan.




Striker Chelsea Fernando Torres merasa sangat senang bisa menyingkirkan Barcelona dari semi-final Liga Champions. Ia juga mengatakan tak selamanya tim terbaik itu harus memenangkan sebuah pertandingan.

Perasaan Torres itu tercurah setelah The Blues meraih kemenangan agregat 3-2 atasBlaugrana. Di leg kedua dinihari tadi, Torres menyumbangkan satu gol yang membuat skor berubah menjadi 2-2.

"Sepakbola memang seperti ini. Tim terbaik itu tak selamanya selalu menang," kata Torres kepada wartawan usai pertandingan.

"Kami pahami ini bahwa kami harus melakukan sesuatu menghadapi Barca meski hal ini bukanlah hal tercantik untuk kami lakukan."

"Kami memanfaatkan senjata kami dan memaksimalkannya di dua pertemuan. Barca memang memiliki sejumlah kesempatan tetapi mereka tak bisa memanfaatkannya dan kami berhasil menghidupkan kesempatan itu lewat gol Ramires."

"Namun demikian kami tetap menaruh respek yang besar kepada Barca karena kami tahu mereka adalah tim terkuat di dunia saat ini," ujarnya. 

Cekidot Gans! - Fernando Torres: Barca Tetap Tim Terbaik Di Dunia

Diusir Wasit, John Terry Minta Maaf


Terry berkeras dirinya bukan tipe pemain yang sengaja menyakiti pemain lawan.



Meski berkeras dirinya tidak sengaja menjatuhkan Alexis Sanchez pada pertengahan babak pertama leg kedua semi-final Liga Champions kontra Barcelona, kapten Chelsea John Terry tetap meminta maaf karena telah mengecewakan rekan-rekannya.
Terry diganjar kartu merah setelah lututnya terlihat mengenai bagian belakang tubuh Sanchez dan menyebabkan penyerang asal Cile itu terjatuh. Delapan menit menjelang jeda, The Blues pun harus melanjutkan laga dengan sepuluh pemain.
Setelah melihat tayangan ulang insiden tersebut, Terry menyatakan, “Sanchez bergerak di belakang saya. Saya sudah melihat tayangan ulangnya dan itu memang terlihat buruk.”
“Saya bukan pemain yang dengan sengaja menyakiti orang lain. Saya menaikkan lutut saya, mungkin tidak seharusnya saya melakukan itu. Tapi, saya berharap orang-orang yang mengenal saya sebagai individu maupun pemain tahu, saya bukanlah tipe pemain seperti itu,” tegasnya kepada Sky Sports 2.
Beruntung, Chelsea akhirnya mengantongi tiket final usai meraih agregat keunggulan 3-2 atas armada Catalan. “Saya kecewa [dengan kartu merah ini] tapi saya gembira untuk keberhasilan rekan-rekan saya. Bisa datang kemari [Camp Nou] dan bermain seperti yang telah mereka lakukan serta mendapatkan hasil seperti itu dengan sepuluh pemain....Saya merasa telah mengecewakan mereka.”
“Saya telah meminta maaf kepada mereka dan saya ingin meminta maaf juga kepada fans.”



Cekidot Gans! - Diusir Wasit, John Terry Minta Maaf

Roberto Di Matteo Enggan Kecam John Terry


Pelatih Italia juga memuji ketangguhan para pemainnya yang berhasil meladeni perlawanan Barcelona dengan sepuluh pemain.




Roberto Di Matteo menolak mengecam kapten Chelsea John Terry yang mendapat kartu merah di penghujung babak pertama leg kedua semi-final Liga Champions kontra Barcelona akibat menjatuhkan Alexis Sanchez.
“Dia [Terry] adalah pemimpin yang luar biasa untuk tim ini. Dia adalah kapten klub kami,” tegas Di Matteo kepada Sporting Life.


“Siapapun bisa melakukan kesalahan. Kami sudah bahagia karena bisa melaju ke babak final.”
“Tidak [saya tidak marah]. Kita semua manusia biasa. Kami berada di bawah tekanan sebagai pemain.”
Di Matteo lebih memilih melontarkan pujian kepada anak-anak asuhnya yang berhasil mengimbangi permainan Barca. Kendati skuad Catalan sempat menyamakan agregat melalui gol Sergio Busquets dan Andres Iniesta, The Blues akhirnya memastikan diri ke babak final berkat gol Ramires dan Fernando Torres.
“Ini raihan yang luar biasa oleh tim ini. Banyak orang telah mencoret peluang kami dan kami kembali menunjukkan karakter yang dimiliki para pemain.”
“Kami tidak menyangka akan bermain dengan sepuluh pemain dan kami tahu laga akan berjalan sulit, bahkan lebih sulit dari dugaan semula.”
“Barcelona adalah tim hebat, dan memiliki pemain yang fantastis. Tapi kami membuktikan ketangguhan tim ini.”
Cekidot Gans! - Roberto Di Matteo Enggan Kecam John Terry

Barcelona Tersingkir, Sandro Rosell Tetap Bangga


Presiden Barcelona tidak lupa mengucapkan selamat kepada Chelsea yang berhasil mengantongi tiket final Liga Champions.



Sandro Rosell tetap bangga kepada Barcelona, meskipun tersingkir di semi-final Liga Champions oleh Chelsea dengan agregat 3-2.
Raksasa Catalan gagal memaksimalkan peluang, termasuk penalti Lionel Messi yang membentur tiang, dan tidak mampu mencetak cukup banyak gol untuk mendepak Chelsea dari kompetisi. Dua gol Sergio Buequets dan Andres Iniesta belum mampu menyingkirkan klub London yang juga mencetak gol lewat Ramires dan Fernando Torres.
Kendati begitu, Rosell menegaskan bahwa dirinya tetap bangga terhadap anak-anak asuh Pep Guardiola yang tidak mengorbankan gaya permainan mereka demi mengemas kemenangan.
“Saya bangga karena kami tidak meninggalkan gaya permainan kami. Terkadang bola memang tidak bisa masuk [gawang], tapi ini adalah pertandingan dan anda harus bisa menerima kekalahan,” ujar Rosell.
“Hasil ini mengejutkan, tapi inilah sepakbola. Selamat kepada Chelsea, mereka telah melaksanakan tugas mereka.”
“Yang terpenting, kami sangat bangga kepada para pemain dan pelatih yang telah menunjukkan kedewasaan setelah pekan yang buruk [kalah oleh Real Madrid di El Clasico]. Saya bangga kepada pelatih dan timnya.”
Lebih lanjut, Rosell juga menertawakan spekulasi jika Barca akan meninggalkan gaya tiki-taka mereka yang terkenal menyusul kekalahan dari Madrid dan Chelsea.
“Hari ini rencana Chelsea memang berhasil, tapi kami akan terus melakukan gaya permainan yang sama, dan tidak mengubah apa yang diajarkan di La Masia maupun cara kami membesarkan para pemain.”

(Sumber :  http://www.goal.com/id-ID/news/1364/liga-champions/2012/04/25/3058806/barcelona-tersingkir-sandro-rosell-tetap-bangga?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter )


Cekidot Gans! - Barcelona Tersingkir, Sandro Rosell Tetap Bangga

Singkirkan Barcelona, Momen Paling Istimewa Frank Lampard


Gelandang Inggris akan mengenang kemenangan atas Barcelona sebagai salah satu momen terindahnya bersama Chelsea.


Frank Lampard menyambut gembira keberhasilan Chelsea melaju ke final Liga Champions usai menyingkirkan sang juara bertahan Barcelona dengan agregat 3-2. Bagi gelandang 33 tahun, hasil ini merupakan salah satu kenangan terindahnya selama 11 tahun berseragam Chelsea.
“Saya tahu kami harus bekerja keras dan orang-orang ingin melihat sepakbola indah, tapi dengan sepuluh pemain selama 50 menit atau lebih, bisa bermain seperti itu sangatlah luar biasa,” ujar Lampard seperti dilansir Sporting Life.
“Waktu berjalan cepat di babak kedua! Anda tahu mereka [Barcelona] bisa melakukan apapun setiap saat berkat pemain-pemain yang mereka miliki, tapi kami memiliki determinasi dan anda mendapatkan hasil yang layak anda dapatkan.”
Ditanya seputar perkiraan lawan yang akan dihadapinya pada partai puncak 19 Mei mendatang, Lampard enggan berkomentar panjang. “Saya bahkan tidak ingin memikirkan tentang itu dulu. [Real Madrid dan Bayern Munich] adalah klub yang sangat bagus. Keduanya berpeluang ke final.”

(Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1364/liga-champions/2012/04/25/3058671/singkirkan-barcelona-momen-paling-istimewa-frank-lampard )


Cekidot Gans! - Singkirkan Barcelona, Momen Paling Istimewa Frank Lampard

Guardiola Beri Selamat Ke Chelsea


Josep Guardiola menunjukkan sikap jantan menerima kagagalan timnya lolos ke final Liga Champions. Langkah Barcelona harus terhenti setelah Chelsea berhasil unggul dengan agregat 3-2 atas Bluagrana.

Pada pertandingan yang dihelat di Camp Nou, Chelsea berhasil menahan imbang Barcelona 2-2. Barcelona pun gagal berkesempatan mempertahankan gelar yang tahun lalu diraihnya.
"Kesalahan kecil bisa menentukan. Kami harus membayarnya di level seperti ini. Sepak bola tak dapat diprediksi. Ini bukan tahun kami," kata Guardiola.
"Perasaan saya tentu saja sedih. Tapi, saya ucapkan selamat untuk Chelsea atas pencapaian ini. Dukungan fans sangat spektakuler. Sepak bola merupakan olahraga yang menarik. Kadang ada tawa, kadang ada tangis," lanjut Guardiola.
Guardiola lantas menanggapi mandulnya Lionel Messi pada laga kali ini. Tendangan penalti Messi yang berkesempatan membuat skor menjadi 3-1 gagal terwujud lantaran mengenai mistar gawang.
"Messi sedang menghadapi situasi yang tidak bagus. Tapi, dia tetap kompetitif. Kami bisa berada di sini karena Messi. Dia sebuah contoh bagi kami semua," pungkasnya. (Okky)

Cekidot Gans! - Guardiola Beri Selamat Ke Chelsea

Selasa, 24 April 2012

Pemain, Pelatih, Tim Terbaik Serie A Italia 34ª Giornata Versi GOAL.com Indonesia


 pemain, pelatih dan tim terbaik di giornata ke-34 Serie A Italia pilihan GOAL.com Indonesia.



Setelah seluruh pertandingan di Italia ditunda pekan lalu karena meninggalnya pemain Livorno Piermario Morosini di pertandingan Serie B melawan Pescara, giornata ke-34 Serie A akhirnya kembali digelar pekan ini.

Arturo Vidal tampil luar biasa berkat dua golnya ke gawang AS Roma, sehingga membuat Juventus menjauh dari AC Milan dalam perburuan Scudetto. Selisih tiga poin ini tidak lepas dari hasil negatif Rossoneri, ditahan 1-1 oleh Bologna.

Sementara itu, persaingan satu tempat Liga Champions juga tak kalah sengit. Lazio dan Udinese gagal meraup poin penuh, Napoli pun mendekat dengan selisih empat poin dari I Zebrette. Inter Milan gagal memanfaatkan kegagalan Lazio dan Udinese, karena kembali ditahan tanpa gol oleh Fiorentina.

Berikut pemain, pelatih dan tim terbaik versi GOAL.com Indonesia, berdasarkan performa masing-masing sepanjang akhir pekan kemarin. 

PENJAGA GAWANG
Artur Boruc

Menciptakan banyak peluang terutama di babak kedua, Inter Milan gagal memetik angka sempurna karena Artur Boruc gigih di bawah mistar. Memiliki refleks bagus, cepat membaca arah bola dan rela jatuh bangun membuat Inter frustrasi. 


Keunggulan Maicon bukan hanya saat mengawal lini belakang Inter, tapi juga ikut membantu serangan. Tidak jarang Maicon menjadi otak serangan balik cepat melalui sisi kanan.

Di tengah krisis lini belakang, Alessandro Nesta mampu tampil konsisten. Meski usianya sudah kepala tiga, tapi pengalaman membuatnya begitu tenang dalam mengantisipasi serangan lawan. Sukses mematikan Marco Di Mavio yang menjadi ancaman utama Milan.

Gabriel Paletta tampil konsisten menjaga daerah pertahanan Parma ketika Cagliari melakukan serangan balik. Cepat merespons ancaman lawan termasuk dari bola-bola atas dan tidak segan melakukan tekel demi menyelamatkan daerahnya.

Roma dikejutkan dengan permainan cepat Juventus dan Paolo De Ceglie dengan sempurna memanfaatkan ketidaksiapan lawan dengan memberikan sebuah umpan cantik untuk membantu Arturo Vidal membuka keunggulan Bianconeri.


Jika sudah mendapatkan bola, maka pergerakan Gaston Ramirez sulit dihentikan. Tidak heran serangan balik Bologna begitu menyulitkan Milan. Sebagai gelandang tengah, dia bebas berkreasi menciptakan sejumlah peluang dan mengirim umpan-umpan berbahaya ke area pertahanan Milan.

Dua gol dicetak Arturo Vidal di delapan menit pertama membuat AS Roma sulit bangkit. Vidal terus berlari seolah tak mengenal lelah. Dia rajin membantu serangan dan akan menjadi orang pertama yang memotong bola jika Giallorossi mulai menyerang.

Duet Claudio Marchisio dan Arturo Vidal di lini tengah Juventus membuat Roma kalah kelas. Tidak jauh berbeda dengan partnernya, Marchisio juga kerap memberikan umpan-umpan matang untuk lini depan Bianconeri. Aksinya di babak pertama juga membuat Maarten Stekelenburg diganjar kartu merah dan Juve mendapat hadiah penalti.

Blerim Dzemali tampil tanpa celah sepanjang babak pertama melawan Novara. Dia menjadi kreator serangan, umpan-umpannya akurat dan terobosannya ke area pertahanan membuat bek lawan sering melakukan pelanggaran terhadapnya. Sebuah umpan cantik diberikan pemain 26 tahun ini yang dikonversi gol oleh Edinson Cavani.


Selalu mampu melepaskan diri dari kawalan lawan membuat Franco Brienza leluasa memporakporandakan barisan belakang Genoa. Selain dua gol di babak pertama, dia juga memberikan assist untuk gol keempat Siena.

Dari total 25 peluang yang didapat Napoli, 11 diantaranya diciptakan Edinson Cavani. Meski hanya berhasil mencetak satu gol, attacante asal Uruguay ini sangat merepotkan Novara. Komposisi kecepatan dan kecerdasan mencari ruang membuat Cavani menjadi momok menakutkan bagi Novara. 

PELATIH TERBAIK

AS Roma merupakan satu-satunya lawan berat yang dihadapi Juventus di sisa kompetisi. Antonio Conte sukses menerapkan permainan cepat sejak awal yang membuat I Giallorossi kedodoran. Kemenangan telak 4-0 makin meningkatkan kepercayaan diri Bianconeri dan membuat scudetto ada di tangan tim asal Turin. 

PEMAIN TERBAIK

Arturo Vidal (Juventus)

Kesempurnaan Juventus pekan ini ditutup dengan pemilihan Arturo Vidal sebagai pemain terbaik. Vidal menjadi inspirator kemenangan Bianconeri dan tampil tanpa celah di Juventus Stadium. Pemain asal Chili ini juga membuat pasukan Serigala Roma frustrasi karena tidak mampu mengembangkan permainan.

CADANGAN
Beberapa pemain yang layak mendapat apresiasi:
Luigi Giorgi (Siena)
Juan Zuniga (Napoli)
Andrea Pirlo (Juventus)
Mirko Vucinic (Juventus)
Sebastian Giovinco (Parma)
Sergio Floccari (Parma)




              

          

Cekidot Gans! - Pemain, Pelatih, Tim Terbaik Serie A Italia 34ª Giornata Versi GOAL.com Indonesia